"Hahhhh ... hahh ... hahh ... hahhhh ... hahh..." Mashiho berlari menuruni tangga dengan napas yang tersengal-sengal.
Panik. Itu yang dia rasakan. Alhasil dia gubrak karena salah menginjak anak tangga dan itu menyebabkan kaki kanannya terkilir. Mashiho mengerang kesakitan.
"AAAARGHHH KAKI GUE! KAKI GUE! TANGGA SIALAN AARGHH!" Dia memegangi kakinya yang terasa nyeri seraya mengumpati tangga yang tidak salah apa-apa. Posisinya sekarang terduduk di lantai dengan pakaian kaos putih dan celana training serta earphone yang menyumbat kedua telinganya.
"Ya ampun lo kenapa?!" Junkyu yang barusan lewat dibuat heran melihat Mashiho yang seperti itu. Ia dengan sigap membantu Mashiho berdiri dan mendudukkannya di atas sofa.
"KAKI GUE PATAH AAARGGHH," teriaknya melebih-lebihkan. Badannya membungkuk meraba-rabanya kakinya---apakah masih ada atau tidak.
Ternyata masih.
KREEEKKKK
Mashiho meringis. Ia memutar sendi pergelangan kakinya sendiri ke posisi awal. Ngilu sih, tapi ya kalo enggak kayak gitu nanti bakal tetep dalam posisi kebalik. Ngeri kan?
"Lo kenapa sih? Pasti abis latihan dance yaa, makanya jangan sering-sering!" omel Junkyu yang kini duduk di sebelah Mashiho.
Mashiho menggeleng. "Enggak! B-bukan itu!"
"Trus apa dong?"
"Gue emang latihan dance, tapi bukan itu yang bikin gue begini." Mashiho meneguk air liurnya kasar. "Di practice room tiba-tiba lampunya mati trus kedap-kedip gak beraturan. Abis itu g-gue liat bayangan hitam di dekat cermin, nah karena gue penasaran jadi gue deketin ..." Mashiho menggantungkan kalimatnya karena sudah tak sanggup mengingat kejadian itu.
"TRUS KENAPA WOEEEE?!!" Junkyu menepuk-nepuk pipi Mashiho yang tiba-tiba saja pingsan di pangkuannya. "BANGUN ELAH CEMEN BANGETT."
Mashiho seketika melek dan menatap lurus Junkyu tanpa ekspresi. Junkyu khawatir kalau anak itu kesurupan.
"Mashi?" panggilnya.
Mashiho menegakkan badannya lalu bersandar pada sofa, namun sepasang mata itu masih dengan tatapan lurus tak berkedip.
Tiba-tiba Mashiho menunduk, sesaat kemudian mendongak lagi. "JUNGHWAN PUNYA DENDAM APA SIII SAMA GUE GAK USAH GENTAYANGIN JUGA KALI HUEEEEEE."
"J-Junghwan gentayangan?"
"MAMA CEPETAN JEMPUT CIO HUEEEEEEE DISINI BANYAK HANTU EUAAAAAAAAAAAA." Mashiho berteriak, seperti seorang anak kecil yang merengek minta pulang sama ibunya. Dan lagi volume suaranya nggak kalah tinggi sama orang yang ada di sebelahnya.
"Loh, emangnya Junghwan meninggal?" tanya Junkyu membuat Mashiho mendelik. Kok bisa Junkyu lupa sama kematian Junghwan yang semengerikan itu? Padahal dialah yang pertama kali---setelah Haruto---melihat mayat Junghwan.
"Tch, Kak Junkyu pikun!"
Junkyu langsung gelagapan. "Ah i-iya dia udah meninggal ... masalahnya gue masih gak percaya." Ia tertunduk sembari memainkan ujung jarinya.
"NAH KAN MAKANYA-"
"Tutup mulut lo atau gue sumpel pake bola kasti," sinis Junkyu memotong ucapan Mashiho. Berkali-kali ia dibuat kaget sama omongan Mashiho yang gak nyantai.
Mashiho langsung cemberut. Junkyu hanya memutar bola matanya malas. "Jangan buang-buang waktu gue. Gue sibuk," finalnya kemudian pergi meninggalkan Mashiho.
"Cih. Sok sibuk banget sih, biasanya juga molor mulu."
-ˏˋ ❬ ⸙ ❛ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ❜ ❭ ˊˎ-
KAMU SEDANG MEMBACA
⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎
Mistério / Suspense❝ Gue gak akan tidur sampe kapanpun kecuali untuk selamanya. ❞ written by¦© 2O21, RENESQUE