ৡৢ͜͡✦►16|Berniat Membantu

52 14 0
                                    

"Athala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Athala."

Mereka semua menolehkan kepalanya ke arah pintu. disana terdapat Gea dengan raut wajah yang masam. Gea menghampiri Athala yang sedang duduk di pinggir brankar Naya.

"Thal, kamu kok tega sama aku? Masa aku harus di skors," Gea meraih lengan Athala dan memberikan tatapan memohon nya.

"Cih uler," Natta berdecih.

"Lo udah keterlaluan, dan harusnya lo minta maaf sama Naya!" Athala menyentak pelan tangan Gea yang berada di lengannya.

Gea tersentak saat Athala menggunakan kata 'Lo-Gue'. "Aku? Keterlaluan apa? Dia pantes dapetin itu, karna dia udah rebut kamu dari aku Thal, dan aku juga enggak mau minta maaf sama pelakor." Gea menunjuk tepat di wajah Naya dengan tatapan bencinya.

"Gea! Jaga bicara lo!"

"Dia pantes dapetin itu Athala!"

"Heh, mending lo keluar aja deh, minta maaf kaga, malah ganggu orang aja!" kali ini Natta yang berbicara dengan nada bicara yang sengit

"Pergi."

"Kamu tega ngusir aku Thal?" Gea berucap melas pada Athala.

"Keluar Gea!" Athala mengalihkan pandangannya dari Gea.

Gea berbisik pada Naya, "Inget Nay! ini belum seberapa!" tentunya tidak ada yang mendengar itu kecuali Naya.

Kemudian Gea berlalu meninggalkan UKS dengan perasaan kesal. Setelah Gea hilang dari pandangan Naya. Naya berucap pada Athala, "Atha, harusnya kamu jangan kasar sama Kak Gea, gimana pun juga dia itu pacar kamu."

______

Selepas mengantar Naya pulang dengan selamat sampai rumahnya, Athala langsung pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya sejenak. Otaknya sedang bekerja mengapa Gea bisa menjadi seganas itu, dia jadi merasa bersalah, jadilah sekarang Athala pergi ke minimarket disekitar wilayah rumah Naya.

Athala mengelilingi rak berisi camilan dan berbagai roti, dia berniat membawa semua ini untuk Naya, hitung-hitung permintaan maaf atas perlakuan Gea.

Setelah membayar belanjaannya Athala keluar dengan menenteng dua plastik berlogo minimarket itu, saat akan memasuki mobil, namanya terpanggil.

"Athala!"

Athala menolehkan kepalanya ke sumber suara, disana terdapat Gea yang sedang berjalan tergesa gesa menuju ke arahnya.

"Kamu mau kemana," Tanya Gea saat sudah sampai di depan Athala.

"Bukan urusan lo."

Athala akan memasuki mobilnya tapi tertahan karna Gea menarik tangannya.

"Apa lagi?" Bukannya Athala tega dengan gadis itu, tetapi dia masih mengingat yang di lakukan Gea kepada Naya 'tadi' dia sungguh marah kepada Gea.

"Kamu mau kemana? Aku ikut," Gea merengek pada Athala sambil menggoyangkan lengan berotot itu.

Athala untuk Naya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang