ৡৢ͜͡✦►22| Bantuan Wawan

55 11 1
                                    

Athala menepati janjinya, dia membawa Reyyen untuk makan malam, jangan lupakan seorang Devan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Athala menepati janjinya, dia membawa Reyyen untuk makan malam, jangan lupakan seorang Devan. Cowok sipit yang hampir selalu ada dengan Athala dan Reyyen. Walaupun dia tidak diajak, tetapi dia dengan percaya dirinya ikut datang.

"Lo yang pesan!" perintah Reyyen ketika mereka sudah menduduki kursi salah satu cafe hits bagi golongan anak remaja sekarang. "Lo nyuruh gua?" tanya Athala dengan mata sinisnya. Sudah di traktir tidak tahu untung!

"Sebenarnya sih, iya. Tapi kalau gua bilang iya, pasti lo ngamuk. Jadi gua bilang nggak aja. Devan lo yang mesan sana!" perintah Reyyen menyuruh Devan sekarang, "apa, lo mau nolak? Yaudah bayar makanan lo sendiri."

"Dih! Yang bayar juga bukan dia!" Walaupun Devan sedikit tidak terima, tetapi dia tetap berjalan ketempat pemesanan. Cafe ini cukup ramai, ditambah lagi karyawan yang tidak memadai, mengharuskan orang-orang yang ingin makan, memesan sendiri.

Tak lama kemudian Devan datang, dengan tangan kosong tentunya. "Lah? Kok udah balik? Mana makanannya?" tanya Reyyen bingung.

"Si goblok! Jelas-jelas lo belum bilang mau makan apa!" ucap Devan sinis.

Setelah mengatakan kembali makanan yang dipesan oleh dua makhluk kasar itu, Devan segera mengantri kembali.

Lama berkutat dengan handphone-nya, Athala melihat sekitaran isi cafe. Pantas saja banyak yang makan disini. Cafe ini mengangkat konsep aestetich dengan berbagai cat berwarna pastel. Sangat instagramable. Ditambah lagi dengan makanan yang kekinian dengan harga yang murah. Tidak salah banyak orang yang rela mengantri demi mendapatkan makanan disini.

Athala berbalik, melihat bagaimana kondisi cafe bagian jendela. Ternyata jauh lebih bagus. Mata Athala tidak sengaja menangkap sepasang manusia yang merusak mata dan hatinya. Mereka Naya dan Wawan. Lagi-lagi Wawan berhasil menarik perhatian gadisnya. Wait ... gadisnya? Athala bagun!

Athala langsung melihat kearah Reyyen, ketika tidak sengaja berkontak mata dengan Naya. "Kenapa, lo?" tanya Reyyen, bingung melihat komuk Athala yang tidak bisa dikatakan biasa saja.

______

"Ngapain, sih, makan disini? Lo nggak lihat ramai?" ucap Naya kesal.

"Gaya lo! Yang ngantri juga gua! Gausah banyak bacod masuk, sana," ucap Wawan, lelah mendengar kicauan unfaedah dari Naya.

Naya berjalan masuk dengan perasaan kesal. Dia sedang tidak suka keramaian. Lihat, bahkan cafe ini hampir penuh. Naya duduk disamping jendela cafe, dan menunggu Wawan dengan pesanan mereka.

20 menit kemudian Wawan datang dengan seorang pegawai, yang membawa pesanan mereka.

"Lo lama," ucap Naya makin kesal.

"Lo nggak lihat ini rame? Udah mau gua yang ngantri," decak Wawan.

"Udah gua bilang, jangan disini. Rame!"

Athala untuk Naya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang