ৡৢ͜͡✦►06|Berduaan

71 23 16
                                    

Saat ini Naya sedang berada di dalam kelasnya, ia tadi sempat ke kamar mandi untuk menetralisirkan keterkejutannya yang antara senang atau sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini Naya sedang berada di dalam kelasnya, ia tadi sempat ke kamar mandi untuk menetralisirkan keterkejutannya yang antara senang atau sedih.

"Kenapa pesonanya makin nambah sih." Naya mengakui kalau penampilan Athala semakin menjadi-jadi kerennya.

Ia senang bisa bisa bertemu lagi dengan seseorang yang selalu menjadi tempat pengisi hatinya. Namun ia juga sedih karna laki-laki itu masih belum bisa menerima kehadirannya sebagai gadis yang menyukainya.

"Andai aja cinta gue nggak bertepuk sebelah tangan,"

Padahal apa salahnya jika ia menyukai laki-laki itu?

Harusnya dia senang bukan? Bisa disukai gadis yang lumayan cantik seperti dirinya, ngga malu-maluin amat lah.

Saat ini kelasnya sedang tidak ada guru yang masuk, itu artinya kelasnya sedang jamkos.

Natta sedari tadi memperhatikan Naya yang melamun, merasa aneh dengan sikap Naya yang tiba tiba saja diam dan tidak berekspresi.

Biasanya, Naya akan selalu banyak bicara entah itu yang bermanfaat ataupun tidak. Namun sekarang? Ia justru diam dan melamun. Aneh.

"Nay." Naya terperanjat kaget saat bahunya ditepuk, lalu ia menoleh kearah samping yang terdapat sipelaku penepuk pundaknya tadi.

"Apa?" jawab Naya malas.

"Lo kenapa Nay, gue perhatiin dari tadi lo ngelamun terus. Emang ada apa sih?" tanya Natta penasaran. Jelas ia penasaran, karna sejak Naya masuk ke kelasnya setelah shalat tadi dia jadi seperti murung dan melamun.

Naya mengkerutkan keningnya. "Emang gue kenapa?" Bukannya menjawab, Naya malah balik bertanya kepada Natta.

Natta mendengus. "Tau ah, lo ngeselin. Bukannya jawab malah nanya balik."

Naya terkekeh pelan melihat Natta yang kesal dengannya.

"UKS yok," ajak Naya kepada Natta.

"Ngapain, sakit lo?" tanya Natta khawatir.

Naya menggelengkan kepalanya. "Gue nggak sakit, cuma bosen aja dikelas nggak ngapa ngapain. Kalo di UKS kan bisa tidur," jawab Naya santai.

Natta mengangguk anggukan kepalanya.

"Bagus juga ide lo, kuylah yakali nggak kuy." Balas Natta bersemangat.

Naya dan Natta akhirnya keluar kelas berjalan beriringan menuju UKS. Saat ini koridor sepi, karna mungkin semuanya sedang ada pelajaran, tidak ada jamkos sehingga murid murid tidak ada yang didepan kelas yang biasa nongkrong.

Setelah tiba, Naya dan Natta langsung masuk dan tidur dikasur ukuran kecil yang terdapat bantal dan selimut yang tersedia untuk orang sakit. Tapi mereka kan sekarang tidak sakit. Tadi gapapa lah kan kasur juga buat ditidurin.

Athala untuk Naya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang