◄✜┢┅ீ͜ৡৢ͜͡✦━━◇━━ீ͜ৡৢ͜͡✦┅┧✜►
Denaya Anastasya, gadis yang mati-matian berharap cintanya tak bertepuk sebelah tangan.
Dia gadis yang mati-matian mencari siapa pelaku yang menyebabkan Mamanya kecelakan.
Yang mencari semua jawaban dengan mati-matian pad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dari kejauhan, terlihat Gea mengemudikan mobilnya dengan santai sebelum emosinya naik saat melihat dua orang yang cukup ia kenal tengah berboncengan didepan sana. Rahanganya mengeras, sesekali ia memukul stir kemudinya.
Hari ini adalah hari trakhir Gea di skor, besok ia akan kembali bersekolah seperti biasa.
Gea membanting stirnya kearah kanan untuk menuju rumah Athala.
"Assalamualaikum, tante..." Gea mengetuk pintu rumah Athala setelah ia sampai disana.
"AAAAAAAAAA!!!"
Terdengar suara teriakan Mamanya Athala dari dalam rumah. Mendengar itu, Gea langsung membuka pintu yang tak terkunci dan segera mencari keberadaan Mamanya Athala.
Gea menemukan Nura yang berada di kamar Athala, "Kenapa tante?" tanya Gea sedikit cemas.
"I—ini..." Nura melihatkan selembar foto pada Gea.
"Ini orang yang kita tabrak," ucap Gea terdengar bisikan.
Seketika tubuh Nuraa menjadi amat gemetar.
"Tante tenang dulu, ayok sini tante," Gea membawa Nura duduk ke atas ranjang Athala.
Niat Nura di pagi ini, ia ingin membereskan kamar anaknya yang terlihat berantakan itu. Namun secara tak sengaja Nura menemukan foto itu dan membuatnya tak tenang.
"Tante..." panggil Gea saat Huna sedikit tenang.
"I—itu, foto itu. Beneran orang yang kita tabrak?" tanya Nura memastikan lagi.
"Mirip sih tan, aku juga sebelumnya pernah liat Athala bawa foto itu. Dah lah, tante tenang aja," ucap Gea lalu memeluk erat tubuh Huna.
______
"Nay."
"Hmm."
"Nay."
"Apa?"
"Nay."
"Apaan sih Atha!"
"Eh? Sejak kapan lo ada disini?" tanya Naya, rupanya ia tidak sadar atas kehadiran Athala yang memanggilnya sedari tadi.
"Lagian lo terlalu fokus sih makannya, bagi gue dong," pinta Athala.
Naya tak mengubris ucapan Athala, ia hanya fokus pada makanannya.
Tak lama dari itu, sendok yang dipegang Naya tergerak ke arah Athala untuk menyuapkan makanannya. Athala pun langsung menyambarnya.
"Pedas banget, Nay," ucap Athala. Naya menyengir lalu memberikan minumannya.
"Tumben lo sendiri, kakak gue mana?" tanya Natta pada Athala.
