ৡৢ͜͡✦►21|Petuah Reyyen

66 14 2
                                    

Menjauh dan dijauhi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjauh dan dijauhi. Dua hal yang berbeda tetapi sama-sama berhasil membentangkan jarak. Menimbulkan sepercik kerinduan diantara dua insan.

Begitu juga dengan Naya dan Athala. Dua insan yang saling mencintai, pelan-pelan mulai membentangkan jarak diantara mereka. Naya dengan semua kesakitan hatinya, dan Athala dengan rasa bersalahnya.

Rasa rindu itu tentu saja ada, rasa untuk bertemu pun juga sangat besar, tapi dihadang sebuah rasa kebencian.

Sekarang Athala berada di rooftop sekolahnya. Bermenung, dengan pandangan kedepan. Berimajinasi seolah tidak ada jarak antara dirinya dan sang pujaan hati, siapa lagi jika bukan seorang Denaya Antastasya. Sosok gadis kecil yang berhasil membuat Atahala tak berhenti untuk memikirkan dirinya.

Sesekali dia tersenyum tipis, tapi terkadang juga sedih, tidak lupa terkadang ekpesinya menunjukkan kemarahan. Seperti sekarang, mengingat jarak itu dibuat oleh Mantannya sendiri.

Soal hubungan mereka? Setelah Naya pulang hari pada hari itu, dia segera memutuskan Gea sepihak. Tanpa melihat balasan dari Gea, Athala lebih dulu memblokir nomor Gea.

Athala berjalan mendekai pagar pembatas rooftop, melihat awan-awan yang diatas lebih dekat, seolah melihat wajah Naya disana. Athala melihat kebawah, melihat siswa-siswa yang berlalu lalang. Matanya tak sengaja melihat sepasang siswa dibawah pohon.

Kekesalan Athala bertambah, raut wajahnya terpampang jelas sedang menahan sebuah kemarahan. Apa yang dia liat barusan? Naya dengan ketua OSIS sekaligus ketua kelas Naya? Apakah secepat itu Naya dapat melupakannya?

"Siapa nama cowok itu? Wait ... Athala bego! Masak nama ketos sendiri lo, gatau," ucap Athala sendirinya.

"Baru sadar lo itu bego?" ucap seseorang yang berada dibelakang Athala. "Sejak kapan lo masuk?" tanya Athala heran, perasaan tidak ada orang yang masuk tadi.

"Nah itu-tu yang buat lo bego. Gua berdiri dari tadi lo gatau. Makanya jangan mikirin cewek mulu," ucap Rayyen. Ya, orang tadi adalah Reyyen, manusia paling menyebalkan.

"Bacot banget lo taik!" umpat Athala kesal, dan kembali melihat objek yang sempat ia perhatikan tadi.

Reyyen maju, berdiri tepat disamping Athala, ikut melihat juga apa yang dilihat oleh Athala. "Mereka serasi. Cocok banget," ucap Reyyen, dan berhasil mendapatkan plototon tajam dari Atahala. "Apa? Gua salah?" ucap Reyyen tanpa dosa.

Terdengar helaan nafas dari Athala. "Siapa nama dia?" tanya Athala, pasalnya dari tadi mengingat nama ketos-nya tetap saja dia tidak ingat sama sekali, lebih tepatnya tidak tahu.

"Denaya Antastasya," jawab Reyyen. "Shit! Itu gua tau. Maksud gua itu, cowok jelek yang sama Naya itu anjir," ucap Athala kesal.

"Lo ngga ngomong tad-"

"Cepat aja kasi tau ... atau lo milih turjun dari sini?" Ucap Athala tersenyum devil melihat Reyyen.

"Gua colok juga mata lo lama-lama! Nama dia Wawan."

Athala untuk Naya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang