ৡৢ͜͡✦►23|Bau bau baikan

83 11 0
                                    

"Jadi kenapa lo bisa pulang bareng Wawan?" tanya Natta, ketika mereka sudah sampai dikamar Naya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi kenapa lo bisa pulang bareng Wawan?" tanya Natta, ketika mereka sudah sampai dikamar Naya.

"Emang salah?"

"Y-ya nggak salah, sih. Tapi kenapa lo bisa deket gitu sama Wawan?"

"Nanti dulu Wawan-nya. Sekarang gua mau nanya, lo kenapa bisa sampai dirumah gua Jubaedah?"

"Hehehe,"

Flashback on

"Anjir, gua kebelet," gumam Natta, "hmm, Pak! Nanti didepan belok kiri, ya," ucap Natta pada supir Taxi.

Setelah mobil berhenti tepat didepan sebuah gerbang berwarna kuning keemasan itu, Natta segera membayar biaya Taxi-nya dan segera masuk kerumah itu.

Natta yang hendak pergi ke supermarket itupun, terpaksa mengganti plan-nya itu menjadi kerumah Naya. Agak tidak lucu, jika dia mengompol. "Assalamualaikum, Naya!" panggil Natta dari arah luar.

Setelah beberapa saat terus memanggil nama Naya. Akhirnya pintupun terbuka lebar.
"Nay, gu ... eh om. Naya-nya ada, om?"

"Waalaikumsalam. Hahahha. Naya-nya lagi keluar, ni. Bentar om telpon dulu, ya," ucap Papa Naya, sambil sedikit tertawa.

"Lah? Ni bapak-bapak ngapain ketawa coba?" gumam Nata.
"Eh nggak usah, om. Naya-nya mungkin sibuk. Euhmm ... tapi saya boleh pinjam kamar mandinya dulu, om?"

"Ouh boleh, tapi jangan lupa dikembalikan, ya," ucap Papa Naya, lalu beralih duduk di kursi depan rumah.

Natta sedikit bingung maksud dari 'tapi jangan lupa dikembalikan, ya'. Sebentar otak Natta ngebug ... ouh Natta paham maksudnya sekarang, dan akhirnya membalas ucapan Papa Naya dengan ketawa yang dipaksakan.

"Emang, ya. Jokes bapak-bapak garing semua," gumam Natta dan masuk begitu saja. Baru beberapa detik dia masuk, dia kembali keluar. "Om? Kamar mandinya dimana, ya?"

"Didapur."

"Y-ya saya juga nggak tahu dapur om dimana," ucap Natta dengan kekehan garing, lebih tepatnya terpaksa.

"Masuk aja, nanti ada simpag empat belok kiri. Hati-hati disana rawan kecelakaan."

"Eh buset, ini rumah apa jalan raya," gumam Natta. Lalu memaksakan diri untuk paham apa yang diucapkan oleh Papa Naya.

Dan setelah perjuangan panjang, Natta dapat paham apa yang dikatakan oleh Papa Naya tadi.

Flashback off

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Athala untuk Naya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang