:-07

12K 1.3K 64
                                    

Arta berjalan dengan anggunnya di lorong besar kerajaan, dia mencari dimana letak keberadaan Leon. Ada yang harus Arta katakan pada Leon.

"Lihat, pelayan bahkan tidak ada yang hormat padaku. Ck, betapa rendahnya Ratu ini, tak ada yang menghormatinya" gerutu Argan.

Padahal dulu, Argan lumayan disegani karena dia adalah sekretaris Leora, tapi ini dia Ratu. Tak ada tuh yang hormat sama dia.

"Oh pengawal, apa anda tau dimana Raja?" tanya Arta arogan. Dia harus arogan dan berwibawa agar dihormati.

Pengawal tadi merotasi matanya "Beliau ada di ruangannya" ujarnya malas. Arta mendelik, gak sopan sekali.

Dia berjalan cepat, dengan tangan yang mengangkat sedikit gaunnya agar bisa berjalan sedikit leluasa "Menyebalkan, akan kuadukan pada Leora" gumam Argan kesal.

Dia sedih, dan ingin menangis rasanya. Kurang ajar sekali mereka, tak ada sopan santunnya sama sekali!

Argan berjalan sedikit lama, tak memperdulikan siapapun yang dia temui. Bahkan ketika Ibu Suri jalan dari arah berlawanan darinya.

Dia abaikan, bodo amat! Ratu terdahulu sopan namun diinjak, yaudah sekarang Argan yang ambil alih tubuhnya. Gak ada sopan santun sama orang seperti mereka.

Ibu suri membeku melihat tatapan penuh permusuhan yang Arta berikan, rombongan ibu suri sampai berhenti.

"Wah, perempuan rendahan itu berani sekali mengabaikan ibu suri" kompor salah satu pelayan.

Ibu suri mengepalkan tangannya, kurang ajar "Berikan informasi pada Putraku. Jika ibunya sudah datang" ujar Ibu Suri arogan.

Lihat saja Arta, kau akan menderita di tangan Leon. Batin Ibu Suri.

Ini salah satu contoh mertua yang bisa saja memicu untuk dibunuh. Meresahkan sekali.

Argan sampai di ruang kerja Leora, dia langsung masuk tanpa permisi.

"SAYANG!" teriaknya sebal. Bibirnya mengerucut dan dia berjalan cepat mendekati Leora yang tengah mengerjakan berkas di mejanya.

Dengan Xerion, si pengawal berambut putih yang senantiasa di belakangnya. Xerion mendelik menatap Arta, entah kenapa Xerion tak suka pada Arta.

Tidak tau kenapa, Arta kini suka menganggu waktu berdua Xerion dengan Raja. "Apa kau!" sinis Arta begitu bertemu pandang dengan Xerion.

Xerion mendelik, apaan sih.

Arta langsung duduk di pangkuan Leon begitu sampai, dia mendusel di leher Leon dan merengek lagi "Sayang, pengawal tak ada yang sopan padaku." adunya kesal.

Leon berdehem, dia masih sibuk dengan berkasnya "Lalu?" tanya Leon.

"Aku mau, kamu usir mereka"

"Oke, siap"

Argan tersenyum puas, Leora memang selalu menuruti keinginannya. "Uuu makin cinta sama kamuuu" rengeknya mesra.

Leora terkekeh, Argan tak di dunia mereka, tak disini. Tetap saja manja "Alu juga makin cinta sama kamu" balas Leora lembut sembari mengecup pelipis Argan.

"Gimana kabar adek bayi?" tanya Leora pada perut Argan.

"Dedek bayi pengen makan, lapar"

"Hahah, yaudah makan sana"

Xerion jadi nyamuk, sial.


































Tbc.

Syalalal.

Mr.Queen & Mrs.King [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang