:-11

9.5K 1K 35
                                    

Ingin rasanya Arta menghancurkan cangkir ditangannya, tangan yang satunya dibawa untuk mengelus perut besarnya yang sudah masuk usia 7 bulan.

Dia melihat Leon sedang makan berdua di taman Istana bersama Putri dari Kerajaan sebrang, ini semua karena ulah Ibu suri.

"Menyebalkan" desis Arta emosi.

Dia harus sabar, memang bentuk tubuhnya tak seindah yang pernah dia miliki, tapi kan...

"Yang mulia, anda seperti yang diberitakan. Anda sangat tampan" ujar Putri Axelia lembut. Wajah cantik dengan rambut pirang panjangnya.

Ditambah mata indah sewarna rubi berkilau. "Terima kasih" ujar Leon tenang. Wanita itu memang cantik, jika Arta memiliki rambut coklat dengan mata hijaunya.

Mereka cantik dengan cara yang berbeda.

"Jadi bagaimana, apa kita bisa berlanjut ke jenjang serius?" tanya Axelia lembut. Dia meminum teh hangatnya dengan anggun.

Leon mengedik "Tidak tau, kita baru bertemu beberapa kali."

"Aku menyukaimu"

"Aku menyukai istriku"

"Apa..tidak celah bagiku?"

"Ada"

"Bagaimana?"

"Di dalam mimpimu"

Axelia merengut, dia tak menganggap serius ucapan Raja di depannya. Sedetik kemudian senyumnya berubah miring, dia berdiri dan mencondongkan tubuhnya ke arah Leon.

Leon terdiam, apalagi ketika bibirnya dicium. Bukan dicium, hanya disentuh. "Lancang sekali" desis Leon dingin.

"Aw Leora, jangan berpura-pura. Aku tau ini kau"

Deg!

Leon menegang, matanya memandang Axelia tak percaya "Aku tau itu kau, jangan kaget begitu. Kau kenal aku? Pria yang kau campakan dihari naasmu itu" ujarnya santai.

Ucapan itu membuat Leora memutar ulang ingatannya. Ingatan disaat pria malamnya datang dan berteriak minta dikasihani.

"Kau, tidak mungkin"

Axelia mengangguk, "Aku saja tidak percaya jika aku malah masuk ke tubuh wanita, tapi untunglah jika pria yang akan kunikahi adalah kau Leora"

Leon berdiri "Jangan berbohong, aku tak suka gurauanmu Axelia" setelah itu Leon pergi berlalu dengan cepat dari taman istana.

Arta yang sedari tadi sudah emosi berdiri, berjalan mendekati Axelia dan dia mau nge labrak dulu nih.

"Dasar perempuan gatel!" sindirnya.

Axelia menoleh, dimatanya saat ini yang terlihat adalah Argan. "Oh, kau juga Argan?" ujarnya santai.

Arta melotot "Maksudmu dengan Argan?" tanya nya heran.

Axelia tertawa sarkas "Kau Argan, sekretaris Leora. Lihat tubuhmu Argan. Tak lebih cantik dariku dan tentu saja aku masih perawan, kau gendut sekali seperti babi. Hahahha, Leora pasti akan memilihku dibanding dirimu."

Argan diam, kedua tangannya mengepal kuat mendengar ucapan gadis itu "Coba saja kalau bisa" tantang Argan dingin.

Leora sangat mencintainya, tak mungkin dia akan berpaling begitu saja.

"Oke, kau lihat. Leora akan menjadi milikku dan kau akan dicampakan" Axelia berbalik dengan nggunnya.

Lalu pergi, meninggalkan Arta yang memandang punggung Axelia dengan tatapan datarnya. Kedua tangannya mengepal kuat, menyebalkan.

Akan dia adukan pada Leora nanti, lihat saja.

Argan tak sudi ditantang seperti ini, itu sama saja dengan meragukan pesona Argan pada Leora. Leora pasti tak tergoda semudah itu, lihat saja.




















Tbc.

Mr.Queen & Mrs.King [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang