:-15

8.7K 989 23
                                    

Leora memandang pepohonan di taman Rumah Sakit, dia baru sadar dari koma 9 bulan akibat kecelakaan Liftnya.

Yang membuat Leora terpukul adalah, dia merasa ada yang hilang, tapi dia tak tau apapun tentang hal yang hilang itu.

Tidak ada yang menjenguknya, di dalam ruangannya hanya ada Leora dan seorang Pria yang masih memejamkan matanya.

"Hahhh, apa sih yang uda aku lupain" gerutunya sebal.

Dia menyender di bangku taman, memandang birunya langit pagi hari yang cerah. "Aku harus segera kembali bekerja" gumam Leora.

Benar, dia harus segera pulih lalu kembali menjalankan pekerjaanya di kantor.

Leora berdiri, dia meregangkan tubuhnya sedikit lalu berjalan kembali ke Rumah sakit. Dia merasa sangat merindukan segarnya udara luar.

Seperti dia pergi ke tempat asing yang aneh. "Ayolah Leora, sehat, kerja, lalu cari pacar" ujarnya semangat, dia harus memulai kembali kehidupannya.

*****

Arta memandang kosong jeruji besi di depannya, eksekusinya akan berlangsung sebentar lagi. Bagus juga sih, untuk apa dia didunia ini jika tak ada Leora lagi.

"Yang Mulia"

Arta mendongak, menatap datar Xerion yang datang membawakan makanan terakhir untuknya. "Maafkan saya yang tak bisa menjaga Tuan Leon" ujar Xerion sedih.

Dia juga terpuruk, bukan hanya Arta saja.

"Ya.." bisik Arta tak peduli.

Brak!

Gemuruh langkah kaki memasuki penjara, rombongan ibu suri dan para selir nampak memasuki penjara.

Ibu suri juga terpukul dengan kematian Putra kebanggaannya, dia mengutuk Arta penyebab semuanya terjadi.

"Wanita pembawa sial!! Kau..hiks..gara-gara kau semua ini terjadi!!" serunya histeris. Air mata mulai mengalir di pipi keriputnya.

Arta hanya memandang ibu suri datar. "Kalau saja Leon tak menikahimu..hiks..kalau saja Leon tak memiliki Ratu sepertimu..hiks..PUTRAKU TAK MUNGKIN MATI!!" amuknya.

Ibu suri jatuh terduduk, tangannya menutupi wajahnya yang sudah basah dengan air mata "Hiks..karena bayi sialmu itu..hiks..Putraku pergi..hiks..karena bayi harammu!!"

Arta menunduk, dia tak bisa berkata-kata lagi. Karena memang semua ini salahnya, semua memang salahnya jadi Arta menerima semua tuduhan.

"Putraku..hiks..kembalikan putraku.."

Suasana pilu tercipta di penjara kala itu, Ibu suri yang menumpahkan semua kesalahan dan kematian Leon kepada Arta.

Dan Arta yang tak punya tenaga lagi untuk melawan.

"Tapi...bukankah semua ini karena Pangeran kedua?" tanya Xerion berani.

Ibu Suri mendongak dan menatap Xerion tajam "KALAU BUKAN KARENA LEO MENCINTAI ARTA, KALAU BUKAN KARENA CINTA BUTANYA PADA ARTA!! LEON TAK MUNGKIN MATI!!" teriaknya marah.

Semua terdiam, mereka baru tau jika Pangeran Leo menyukai Ratu Arta, pantas saja..

Arta tak menjawab, dia masih terpuruk dengan keadaannya.





























Tbc.

Mr.Queen & Mrs.King [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang