:-13

8.2K 1.1K 41
                                    

Vote, kenapa sih berat banget buat nekan bintang doang. Kalau komen wajar, maybe kalian males ngetik, tapi vote. Aigu jinjja:(.

Author Pov.

Sudah saatnya, sudah waktunya. Kini Arta sudah saatnya untuk melahirkan, beberapa tabib sudah berkumpul di kamarnya.

Persiapan juga sudah selesai, Arta diberikan kain agar bisa digigitnya nanti, sebab di jaman ini belum ada bius atau semacamnya.

"Hahhh..hahhhh.." napasnya mulai terengah-engah, matanya bergulir panik saat tak melihat Leora di sekitarnya.

Dimana Leora. Batin Argan.

"Ayo yang mulia, mulai mengejan" ujar tabib 1. Arta menarik napas panjang kemudian mengejan kuat.

"Eunggggg!! Hahhh..hahhh..aaarggghhhhh!!..Hahhhh..hahhhh"

Keringat sudah membajiri wajah dan tubuhnya yang terbalut baju putih, "Ayo yang mulia, kepalanya sudah mulai terlihat" ujar tabib 2.

Argan di dalam sana mulai merutuk, sialan sakit sekali rasanya melahirkan. "EUNGGGGG!! AAAARGGGGHH!!"

Argan masih berusaha mengeluarkan bayi di perutnya ini, dia masih terus berusaha dan sebentar lagi dia pasti akan kembali ke dunianya lagi.

Bersama Leora pastinya.

"ARGHHHHHH!!!"

Sementar itu, Leora dan beberapa prajurit tengah menghadapi para pemberontak yang protes tentang pemecatan dan perubahan peraturan.

Dibalik pemberontakan ini, ada Pangeran kedua. Yang sudah muak karena tahta tak kunjung turun kepadanya.

"Pastikan persalinan Ratu berjalan lancar, Xerion pergi dan jagalah kamar ratu!" perintah Leon.

Xerion ragu, apa dia sanggup meninggalkan seseorang yang berharga untuknya "Tapi, anda bagaimana yang mulia!?" tanya nya panik.

Leon menghindar dari serangan lawan, pedang ditangannya sudah berlumuran darah. Dan luka lumayan terukir banyak di tubuhnya.

"Jangan khawatir, aku pasti baik-baik saja" ujar Leon tenang, napasnya juga mulai terengah-engah. Dia mulai sulit bernapas.

Darah juga mulai mengalir dari perutnya, akibat luka sabetan Pangeran Kedua. "Baiklah, jaga diri anda yang Mulia. Pastikan anda selamat" ujar Xerion sedikit bergetar.

Kemudian berlari menuju kamar Ratu. Leora di dalam sana mencoba tenang, dia kembali melayangkan pedangnya ke jantung lawan.

"Saudaraku, sudah saatnya kau turun tahta dan berikan padaku mahkota itu" Leo, pangeran Kedua dari keturunan kerajaan.

Saudara Leon. Yang sangat benci pada Leon karena Tahta malah turun pada Leon bukan pada Leo. "Yayaya, terserahmu!" seru Leon.

Dia menendang seseorang di sampingnya, kemudian menusukan pedang itu ke mata kanan musuhnya.

"Wah, hebat sekali ya kau sekarang"

Leon mendecih "Bacot!" umpatnya kesal dan mulai menyerang Leo membabi buta tanpa ampun. Dia harus segera menyelesaikan hal ini.

Agar dia bisa menemui Ar-

Jleb!

Tes..

Tes..

Leon terdiam, darah menetes dari bibirnya, dia menunduk perlahan menatap dadanya yang sudah tertusuk dari belakang.

Sial. "Hahaha, sayangnya kau masih terlalu lemah. Kakakku tersayang" Leo mengayunkan pedangnya ke arah leher Leon.

Disaat itu juga, Leon memejamkan matanya.

Argan, Arta. Maafkan aku.

Plash!

"Oeeek! Oeeek..oeek.."

Arta dapat bernapas lega, dia memejamkan matanya sejenak karena rasa lelah yang melandanya.

"Selamat yang Mulia, bayi anda Laki-laki" ujar tabib 4.

Arta mengangguk lemah, dengan senyum haru di wajahnya. "Akhirnya...selesai.." bisiknya senang.

Kepala jatuh menggelinding di lantai kotor kerajaan, Leo tertawa dengan gilanya saat berhasil memenggal kepala saudaranya sendiri.

Dia mencengkram rambut pirang Leon lalu mengangkatnya "KITA BERHASIL!! RAJA BERHASIL DIBUNUH!!" Umumnya bangga.

Sorak-sorakan penuh kebahagiaan mulai terdengar, terdengar bahagia karena Raja mereka sudah berhasil di lengserkan.

Sayup-sayup suara itu memenuhi kepala seseorang, lama-kelamaan senyap dan berganti dengan bunyi denyitan mesin.

Nit...nit...nit..

"DOKTER! PASIEN ATAS NAMA LEORA BERHASIL SADAR!"

Matanya mengerjab perlahan, kepalanya sangat pusing saat ini. Yang dilihatnya adalah langit-langit putih sebuah ruangan.

"Hahhhh.." berapa lama dia pingsan, berapa lama dia koma. Kenapa rasanya dia seperti mengalami mimpi yang amat panjang.

Ada sesuatu yang janggal, tapi apa?.

























Tbc.

90 vote 70 komen.

Bay💃.

Mr.Queen & Mrs.King [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang