Don't forget vote and commen't
Happy reading all♡
Mikasa berjalan menuju tempat duduknya, ia mendudukkan tubuhnya pada bangku samping jendela. Setelah meletakkan tasnya pandangannya kini tertuju pada jari Annie yang terdapat sebuah cincin di sana. Tidak biasanya Annie menggunakan perhiasan pada tubuhnya dan itu terlihat mencurigakan untuk Mikasa.
Bel berbunyi menandakan jika sudah saatnya pelajaran dimulai, semua murid kini duduk di bangku mereka masing masing, memperhatikan guru mereka yang memasuki kelas untuk memulai pelajaran.Setelah cukup lama pelajaran dilaksanakan bel kini mulai berbunyi yang membuat suasana para murid menjadi senang, bel istirahat telah berbunyi dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyantap makan siang. Mikasa membereskan peralatan tulisnya kedalam tas miliknya dan Eren berjalan menghampiri bangku Mikasa.
"Mikasa" panggil Eren yang membuat pemilik nama menoleh kepadanya.
"Ya?" Balas Mikasa kepada Eren setelah ia merasa jika namanya disebut oleh pemuda yang berada dihadapannya.
"Hari ini kita ke kantin saja ya" ucap Eren sambil melirik Mikasa yang berdiri dari posisi duduknya.
"Terserah" ucap Mikasa kepada Eren yang masih berada dihadapannya.
Mikasa dan Eren kini berjalan menuju bangku dimana Armin berada dengan tujuan mengajak pemuda berambut blonde itu untuk makan siang bersama mereka di kantin.
"Hei Armin" panggil Eren kepada sahabatnya yang masih berkutik dengan buku buku yang berada di atas bangkunya.
"Oh Eren" balas Armin kepada sahabat masa kecilnya.
"Ayo ke kantin" ajak Eren kepada Armin.
"Ke kantin?"
"Iya"
"Armin" panggil Annie yang berjalan menuju bangku Armin.
"Annie?" ucap Armin setelah menolehkan kepalanya kebelakang untuk mencaritahu siapa yang telah memanggil namanya.
"Kau mau ke kantin?" Tanya Annie kepada Armin yang dibalas oleh anggukan dari Armin.
"Boleh aku ikut?" Tanya Annie kepada Armin.
"Tentu saja ayo" balas Armin kepada Annie.
"Kau mengajak Annie?" Tanya Eren kepada sahabatnya yang dengan tiba tiba mengajak seorang gadis pendiam dan KEJAM.
"Kau keberatan?" Tanya Annie kepada Eren.
"Tidak juga, tapi tumben-" ucap Eren sambil menatap heran kearah Armin yang hanya diam.
"Sudahlah daripada kita bertengkar disini lebih baik kalau kita segera ke kantin sebelum makanannya habis" ucap Armin yang dibalas oleh anggukan setuju Mikasa.
Setelah perdebatan antara Eren dan Annie selesai mereka berempat bergegas menuju kantin sekolah untuk menyantap makan siang. Mikasa berjalan berdampingan dengan Eren didepan sedangkan Armin berjalan berdampingan dengan
Annie dibelakang dan hal itu sangat membuat Eren dan Mikasa penasaran tentang hubungan Armin dan Annie. Sesekali Eren melirik Armin dan Annie yang ada dibelakangnya.
"Kenapa kau menatap kami seperti itu?" Tanya Annie dengan nada sarkas nya kearah Eren.
"Lupakan" ucap singkat Eren yang tak bermaksud untuk memulai perdebatan dengan gadis kejam yang ada dibelakangnya, kembali Eren menolehkan pandangannya menuju depan.
"Mikasa apa kau merasa ada sesuatu yang aneh dengan Armin dan Annie?" Tanya Eren sambil menatap Mikasa yang berjalan disampingnya. Mikasa menoleh ke asal suara lalu membalasnya.
"Ya, apa kau sadar dengan cincin yang dipakai Annie di jarinya?" Tanya Mikasa kepada Eren dengan wajah datar andalan miliknya.
"Apa kau bilang cincin?!" Tanya histeris Eren kepada Mikasa yang langsung dibungkam oleh tangan mungil milik Mikasa, ya Eren memang tidak bisa diajak bekerja sama dalam situasi seperti ini.
"Stt jangan keras keras!!" Bisik Mikasa sambil menutup mulut Eren menggunakan tangannya.
"Kalian kenapa?" Tanya Armin yang melihat kedua temannya berperilaku aneh hari ini.
"Tidak apa apa" ucap Mikasa sambil mengalihkan pandangannya menuju Armin dan melepas bekapan tangannya yang berada di mulut Eren.
"Hosh hosh, tidak ada apa apa" balas Eren sambil mengatur napasnya yang tersenggal.
Setelah sampai di kantin mereka mendudukkan diri pada bangku kantin yang sudah tersedia. Eren pergi untuk memesan makanan yang akan mereka makan siang ini, selesai memesan Eren kembali duduk di bangkunya dan menunggu makanan yang mereka pesan datang. Pandangan Mikasa tertuju pada seorang pria cebol yang berjalan bersama ketiga temannya. Levi berjalan beriringan dengan Hanji dan Erwin, pandangannya tertuju pada Mikasa yang duduk dengan ketiga temannya. Pandangan mereka bertemu, saling menatap cukup lama dan akhirnya Mikasa memutuskan untuk mengalihkan pandangannya menuju Eren yang berada dihadapannya, jantungnya kini berdetak dengan kencang, ia merasa jika ada hal yang tak beres dengannya. Bagaimana bisa hanya dengan melihat pria cebol itu Mikasa merasa ada sesuatu yang aneh? Bahkan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.
"Armin, aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu" ucap Eren kepada Armin yang berada disebelahnya.
"Silahkan" balas Armin kepada Eren.
"Apa kau memiliki hubungan dengan Annie?" Tanya Eren kepada Armin yang membuat Mikasa dan Annie menoleh kearah asal suara.
"Ya sebenarnya aku memiliki hubungan dengan Annie" ucap Armin sambil tersenyum malu dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Apa? Dan kau tidak mengatakan hal ini kepadaku!" Ucap Eren dengan nada yang sedikit ia tinggikan.
"Eren tenanglah kita sekarang berada di kantin" ucap Mikasa yang berusaha menenangkan Eren.
"Maaf" ucap Eren sambil tersenyum.
"Jadi cincin yang berada dijari Annie adalah cincin pemberian Armin?" Tanya Mikasa sambil melirik sekilas jari Annie yang terdapat sebuah cincin di sana. Lantas pandangan semua orang tertuju pada jari Annie.
"Seperti itulah" balas singkat Annie yang sedang ditatap oleh Mikasa Eren dan Armin.
"Makanannya sudah datang!" Ucap Eren dengan nada semangatnya ketika melihat pesanan mereka yang sudah sampai dimeja.
"Karena Armin dan Annie baru saja menjalin hubungan, jadi Armin akan mentraktir kita untuk makan siang kali ini, benar kan Mikasa?" Ucap Eren yang dengan bersemangat membuat bangkrut teman masa kecilnya dan jangan lupakan senyum kemenangan yang terukir jelas di wajah Eren.
"Aku setuju" balas Mikasa tak kalah bersemangat dengan Eren.
"Kenapa kalian menatapku seperti itu?" Tanya Armin kepada kedua temannya yang menatapnya dengan sebuah senyuman kemenangan. Annie hanya tersenyum kecil sambil melihat kebodohan sebuah sahabat yang terjalin dari kecil.
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang ikut tersenyum kecil melihat gadis pujaannya bahagia walaupun bukan dengannya. Tapi hanya dengan hal itu ia bisa merasakan ketenangan. Tapi kali ini Levi akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mendapatkan hati gadis pujaannya itu, apapun caranya, bagaimanapun resikonya ia tak akan membiarkan Mikasa berada di dekapan pria lain selain dirinya, dan ia akan membuat Mikasa bahagia bersamanya.
Tbc
Thanks for reading♡
Don't forget vote and commen't✓
