Happy reading all♡
-spesial Armin Annie-
Flashback on✓
Hari sudah sore, sang mentari mulai pergi meninggalkan langit yang meninggalkan semburat warna jingga yang menghiasi kepergian mentari yang akan berganti tugas dengan sang rembulan untuk menerangi bumi. Keadaan taman yang sepi dan suasana sore yang menenangkan hati. Sangat pas untuk menenangkan suasana hati yang kacau. Seorang gadis dengan surai blonde dan mata biru laut kini sedang mendudukkan dirinya pada bangku disebuah taman setelah usai sekolah. Tanpa ia sadari seorang pemuda tampan dengan surai blonde yang hampir sama dengan miliknya dan juga mata biru laut sedang menatapnya dari kejauhan, memperhatikan setiap gerak gerik Annie yang berada di taman.
Merasa sedang diperhatikan, Annie menoleh kearah belakang mencoba mencari tau siapa yang sedang memperhatikannya. Tapi nihil, tak ada seorang pun yang ada dibelakangnya atau mungkin hanya ilusi? Dirinya kembali mendudukkan tubuhnya ke bangku taman yang baru saja ia tempati. Mencoba menikmati suasana tenang yang ada di taman.
***
Armin menghela napas dalam, mencoba untuk menenangkan dirinya yang gugup. Ia bersembunyi dibalik pohon seraya memperhatikan Annie yang duduk terdiam di taman. Tangan kekarnya kini membawa sebuket bunga mawar merah yang akan ia serahkan kepada seseorang yang berhasil merebut hatinya.
Dengan keberanian besar yang ia kumpulkan Armin kini pergi meninggalkan tempat persembunyiannya dan berjalan menuju dimana Annie berada. Dengan sebuket bunga mawar yang ia sembunyikan dibalik tubuhnya. Tangan kekarnya ia ulurkan ke bahu kecil Annie, berusaha untuk membuyarkan lamunan Annie dan menoleh kearahnya.
Merasa ada yang menepuk pundaknya, Annie membalikkan tubuhnya menoleh kearah dimana orang yang menepuk pundaknya dan dirinya mendapati Armin yang tersenyum manis kepadanya. Ia memalingkan wajahnya yang memerah saat melihat senyuman manis Armin yang ditujukan kepada dirinya.
"Annie" panggil Armin dengan nada lembut kepada gadis yang ada dihadapannya.
"Ya?" Ucap Annie yang berusaha untuk menenangkan dirinya supaya tak terlihat aneh dihadapan Armin.
"A-ano aku ingin bicara denganmu" ucap Armin dengan pelan.
"Hmm?"
"Sebenarnya aku selalu memperhatikanmu dari kejauhan, entah kenapa aku selalu merasa senang jika bisa melihatmu apalagi ketika melihatmu tersenyum. Dan aku merasa jika aku menyukaimu Annie" ucap Armin lembut sambil menatap mata indah Annie.
Pipi Annie kini berwarna merah merona, jantungnya berdegup dua kali lebih kencang dari biasanya, sebenarnya dirinya juga menyukai Armin dari dulu tapi hanya saja ia tak mampu untuk mengutarakan perasaannya pada Armin. Ia takut jika saja dirinya mengutarakan perasaannya pada Armin maka Armin akan menjauhinya. Karena Annie selalu berfikir bahwa Armin tidak menyukainya karena Armin selalu bersama Eren dan Mikasa. Tapi dirinya tak menyangka dengan apa yang terjadi saat ini. Dirinya ingin berteriak dengan kencang, memberitahukan kepada dunia bahwa dirinya sangat senang saat ini. Annie mendongak menatap lembut mata Armin yang memancarkan ketulusan ketika dengannya.
"Annie aku mencintaimu, maukah kau menjadi kekasihku?" Ucap Armin sambil berjongkok dihadapan Annie dan tak lupa sebuket bunga mawar merah yang ia sodorkan dihadapan Annie, berharap jika orang yang ada dihadapannya menerimanya, menerima dirinya, perasaannya, cintanya dan semua yang ia berikan kepadanya.
"Ya, aku menerimanya" ucap Annie sambil menjulurkan tangannya menerima buket bunga mawar pemberian Armin.
Armin meraih sesuatu dari dalam sakunya, setelah mendapatkan sebuah kotak berwarna merah ia menyodorkannya dihadapan Annie, dengan pelan Armin membukanya dan terlihat sebuah cincin yang terletak didalam kotak tersebut.
"Terimakasih kau sudah menerimaku Annie" ucap Armin sambil meraih tangan kiri Annie dan memasangkan sebuah cincin berwarna silver kejari lentik Annie.
Armin berdiri dari posisi jongkoknya, menatap lembut wajah cantik gadisnya, perlahan sebuah air mata mengalir dari mata indah Annie, memancarkan kebahagiaan yang ia rasakan saat ini.
"Hei kenapa menangis?" Tanya Armin sambil mengusap lembut air mata yang turun dari mata Annie.
"Aku hanya bahagia" ucap Annie pelan sambil menundukkan wajahnya.
"Sudahlah, jangan menangis lagi ok" ucap Armin sambil memeluk tubuh kecil Annie, mencoba menenangkan gadisnya yang terlalu bahagia sampai sampai meneteskan air matanya. Dengan lembut Annie membalas pelukan Armin.
Suasana sore taman memang sangat indah terutama bagi pasangan Armin Annie yang baru memulai hubungan mereka. Dengan ditemani senja dan langit sore yang berwarna jingga Armin dan Annie kini duduk disalah satu bangku taman sambil memandang langit senja yang indah.
TBC
Thanks for reading♡
Don't forget vote and commen't✓Akhirnya bisa update juga. . .
🔥Maaf kalau chapter ini gk memuaskan kalian🙏
🔥Maafin Author yg jarang up karena ada ujian🙏
🔥Ini salah satu ship yg aku sukai, jadi maaf kalau ada yg gk suka sama chapter yg satu ini🙏🔥Thanks buat yg udah kasih dukungan buat Author🍎🙂
🔥Jangan lupa beri vote dan komen karena tanpa kalian sadari hal itu dangat berharga bagi Author❤️🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning Of It All [RivaMika]
Romantizmsebuah kisah tentang Levi dan Mikasa