-Chapter 8-

842 88 6
                                    


Don't forget vote and comment✓
Happy reading all♡






Kini Mikasa duduk di bangku kelasnya. Memandang keluar jendela, menatap dedaunan hijau yang bergerak mengikuti irama angin.

Dirinya tak mendengarkan guru menerangkan yang berada didepan kelas. Menurutnya memandang jendela lebih menarik daripada harus mendengarkan penjelasan guru mengenai pelajaran.

Mikasa masih memikirkan kejadian istirahat tadi, bagaiman bisa seorang Mikasa cemburu melihat Levi dengan wanita lain. Toh Levi bukan siapa siapanya bukan. Lalu bagaiman bisa ia tak terima jika ada seorang wanita yang bersamanya apalagi berusaha mendekatinya.

"Baiklah anak anak kalian kerjakan soal nomor satu sampai nomor 25, bapak ada urusan diruang guru, kalian jangan ramai nanti bapak akan datang untuk mengecek tugas yang bapak berikan kepada kalian!!" Ucap guru yang berada dikelas Mikasa, tapi Mikasa hanya diam tak memperhatikan.

"Baik pak!!" Ucap serempak murid atau bisa disebut teman teman sekelas Mikasa.

Setelah cukup lama akhirnya kelas menjadi ramai karena para murid yang sudah selesai berkutik dengan soal soal yang diberikan guru kepada mereka. Ada yang gosip, tidur, makan, bermain hp dan berbagai macam kegiatan mereka lakukan saat jamkos melanda kelas mereka.

Tapi Mikasa masih mempertahankan posisi diamnya, setelah selesai dengan soal soal dirinya hanya diam memandang keluar jendela untuk sedikit menenangkan pikirannya dari temannya yang mulai rusuh.

Sasha berjalan menghampiri Mikasa yang notabenya masih melamun yang entah memikirkan apa.

"Mikasa" Sasha memanggil Mikasa dengan pelan berusaha supaya tidak mengganggu Mikasa ayang sedang melamun.

Mikasa menolehkan pandangannya yang semula ia menatap jendela menjadi menatap Sasha.

"Kau baik baik saja kan?" Tanya Sasha kepada Mikasa dengan khawatir.

"Ha?"

"Kau dari tadi menatap jendela sambil melamun, aku harap kau tidak sakit"

"Aku baik baik saja"

"Kau yakin?"

"Iya, aku tidak apa apa"

"Aku menghawatirkan mu"

"Terimakasih sudah menghawatirkan ku Sasha"

"Mikasa"

"Iya?"

"Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu"

"Tentang?"

"Ano kenapa kau tadi tiba tiba menyuruhku untuk pergi dari kantin? Aku yakin kau memiliki alasan tertentu"

Sial Sasha malah menanyakan hal yang sedang ia pikirkan saat ini. Dirinya bingung harus menjawab apa, Mikasa tau jika Sasha adalah tipe orang yang tidak suka dibohongi, tapi untuk hari ini ia terpaksa harus berbohong kepada Sasha.

"Oh, tadi kepalaku pusing oleh karena itu aku menyuruhmu untuk mengikuti ku ke kelas"

"Kepalamu pusing?! Kenapa kau tidak bilang kepadaku?! Aku bisa mengantarkan mu ke UKS saat ini!!" Ucap Sasha

Sial dirinya salah langkah, dan lihat apa yang terjadi saat ini, oh ayolah dirinya benar benar dibuat pusing pada hari ini.

"Ah tidak, tadi kepalaku memang pusing tapi sekarang sudah tidak lagi, mungkin karena aku kecapekan dan di kantin tadi sangat ramai oleh karena itu aku jadi pusing. Aku tidak apa apa kok!!"

The Beginning Of It All [RivaMika]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang