01. annoying

85 70 45
                                    

Oke aku mulai update sampe 3 part ya,
Jangan lupa follow akun aku yg ini dan inget
Kalo kalian suka sm cerita initolong vote dan comment ya.
Thank you guyss
.
.
.

Cahaya mentari melewati celah jendela, membiarkan sang empu kamar terusik akibat cerah sinarnya. Kamar terkesan feminim berwarna pink pastel dengan hiasan pernak pernik segala tentang gadis remaja menjadi ciri khas bagi siapapun yang melihat isi kamar tersebut.

"Eungh..." lenguh pelan dari gadis pemilik kamar terdengar mendominasi.

Merasa pagi sudah menyapa, kini gadis itu menyibak selimut yang menutupi sebagian dari badannya, lalu terduduk---melirik ke arah jam weaker berwarna putih tepat di atas meja, samping kasur tempat ia tidur.

Mata yang tadinya masih redup berubah menjadi terbelalak mendapati waktu pukul enam lewat lima belas. Oh sial, nasib buruk datang padanya pagi ini.

"Argh, kesiangan."

Tanpa menunggu bersantai ria lebih lama, gadis itu berlari menuju kamar mandi, melakukan ritual mandi sebelum berangkat melakukan aktifitas.

Seperti biasa, ia mencoba secepat mungkin untuk bersiap diri sebelum di tegur nanti gara-gara ini kedua kalinya kesiangan.

Selesai mandi, rambut panjang sampai di bawah bahu sengaja di ikat biasa, tak lupa kacamata yang biasa ia pakai untuk membantu penglihatannya agar lebih jelas.

Persiapan sudah selesai seperti biasa, dengan cepat di ambilnya tas ransel berwarna cream bercampur peach dan keluar kamar sembari menuruni tangga tergesa-gesa.

Tersisa 5 menit sebelum pintu gerbang di tutup, mana mungkin ia bisa sampai dalam waktu sesempit itu yang benar saja.

Tunggu sebentar, seperti ada yang terlupakan.

Ya, nama.

Baik, sebelum kehidupan gadis ini berlanjut, setidaknya kalian harus mengenalnya lebih dulu bukan?

Mago Carantika, gadis berusia 16 tahun---anak tunggal dari Dinda dan Aditya, tapi semenjak hilangnya sang ayah setelah sidang perceraian kedua orang tuanya di waktu kecil, Dinda, mama Mago, memutuskan menikah lagi ketika papa tirinya datang untuk meminang, tentu saja menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Mago karena ia akan memiliki keluarga baru.

Bahkan kehadiran papa tiri bukan masalah besar, apalagi sikap pengganti sosok ayahnya baik serta memanjakan, tidak membeda-bedakan kasih sayang antara Mago dan kakak tirinya.

Kehidupan Mago berubah 100% dari dulu, apa yang di miliki Mago sekarang bisa di bilang lebih dari cukup. Papa tirinya tidak pernah perhitungan pada uang, selagi Mago senang maka papa tirinya turut senang.

Tapi di balik kenyamanan Mago terima, di sisi lain ia merasa seperti hidup di neraka, mengingat salah satu kakak tirinya tidak begitu menyukai kehadiran dirinya tiba-tiba masuk ke dalam keluarga itu.

Mago mengalami kesulitan selama 3 tahun agar di akui kakak tirinya itu, berbagai cara Mago lakukan supaya menarik perhatian sang kakak. Cuma satu permintaan Mago, memiliki keluarga kecil yang hangat layaknya keluarga lain di luar sana.

Gadis yang malang.

Tak cukup masalah dengan salah satu kakak tirinya, Mago juga melalui masa remaja yang sulit karena hinaan orang di sekitar.

Penyebabnya tak lain dari wajahnya terbilang biasa saja, bahkan di penuhi jerawat di kulitnya yang kusam beserta kacamata tebal selalu menempel di batang hidung mancungnya.

Memiliki berat badan lebih dari batas ideal, yaitu 60 kilogram dan tinggi hanya sampai 155 centimeter. Dia sering mendapat panggilan si jelek, si gendut, dan sebutan lainnya.

it suddenly beginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang