06. Meet again

64 62 11
                                    

Hai haiii
Aku update lagi hehehe
Oh iya bagi kalian yg mau mutualan twitter sm ig boleh banget kok
Langsung aja cari @aranderaa_
Terus chat aja ya nanti bakal aku follback
Happy readinggg
.
.
.

Chandra berlari menuju dimana kelasnya berada, ada raut gelisah ketara dari wajah arab melekat sebagai bukti darah campuran dirinya tidak seratus persen asli Indonesia.

Siapa saja melihat laki-laki itu yakin ada yang tidak beres, perasaan berkecamuk mengganggu pikiran sejak tadi---saat ia mendengar informasi tak mengenakkan di dengar.

Tanpa sapaan, Chandra melangkahkan kaki lebih cepat ke tempat ketiga temannya duduk. Bahkan rambut berantakan tidak seperti biasa membuat Danan merenyitkan kening seakan mempertanyakan apa yang salah dengan temannya.

"Wah rambut lo kenapa chan? Abis kena puting beliung?" kata Reza sengaja mengajak bercanda.

"Sialan, gue gak jamin lo masih bisa ketawa gini kalo udah denger kenapa gue kek orang kesurupan ke kelas," desis Chandra.

Seketika Reza menghentikan tawanya, mendadak aura tak bersahabat menyelimuti Chandra. Kalau sudah begini situasi serius, jangankan mengajak bercanda, buat tertawa saja rasanya suara tertahan di tenggorokan.

Danan melepas earphone, menatap Chandra yang masih mengatur nafas kasar---lebih tepatnya mengatur emosi agar tidak lepas kendali.

Ya, di antara mereka Chandra lah memiliki emosi tidak teratur. Salah sedikit mampu memancing emosinya, jadi bukan hal bagus jika mengganggu Chandra di saat seperti ini kalau tidak ingin hal buruk terjadi.

"Udah?"

Abim baru saja sampai ke dalam kelas, melihat ada yang tidak beres dengan Chandra langsung mengerti keadaan tanpa di jelaskan.

Merasa tidak ada emosi dan membiarkan kepala dingin dari sebelumnya, Chandra mengangguk lalu duduk di kursi tempat ia duduk. Sedangkan Abim mengikuti di belakang dan duduk di sebelahnya karena mereka teman satu bangku.

Reza melirik, masih mencerna situasi macam apa mengusik pagi Chandra sampai laki-laki berwajah arab itu terlihat dalam mood buruk.

"Jadi?" tanya Abim menggantung, menunggu Chandra melanjutkan pertanyaan darinya.

"Ada murid baru," kata Chandra enggan.

Danan mengerti maksud Chandra merilekskan wajah, mencoba menahan agar tidak tersenyum.

"Cowok?"

Tidak ada sautan dari  Chandra sudah cukup menjadi jawaban bagi Danan dan Abim, tetapi Reza malah melongo tak memahami maksud perkataan Chandra menanyakan hal konyol sontak mendapatkan pukulan dari ketiga temannya.

"Kalo cowok kenapa? Lo suka?"

"Gue normal bloon," ketus Chandra.

"Otak lo chan, gak bisa lebih jauh dikit apa mainnya?" tanya Abim tak habis pikir pada pemikiran terlintas di otak Reza.

"Nih za, dengerin biar pinter dikit kalo mikir," Danan menepuk pundak Reza, menjeda perkataan sebentar sebelum kembali melanjutkan.

"Maksud Chandra dia merasa tersaingi, berarti tuh murid lebih cakep dari dia," lanjut Danan membisikan di dekat telinga membuat sang empu merinding.

Belum sempat Reza bertanya, suara teriakan histeris Asel memenuhi ruang kelas 2 IPA 1. Langkah kecil suara sepatu kets berwarna putih terbentur lantai kelas, terdengar ceria bersama pemilik suara cempreng itu.

"Sayangg~" panggil Asel manja, mengusap dagu Abim perlahan sembari tersenyum manis, tak peduli tatapan tak suka di sana.

Perkara baru, begitu pikir mereka bertiga mendapati Abim tidak menunjukkan raut tidak menerima kehadiran Asel.

it suddenly beginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang