S e e k o r t e m a n

161 37 19
                                    

Jofan

Hai, boleh kenalan gak? Aku Jofan |

Petang

| Hai, aku Petang

Jofan

Umurnya Petang brp?|

Petang

| Otw 17 thun

Jofan

Eh, bru mau 17 thun toh. Muda. Msih sklh?|

Petang

|Ga, udh mlm

Jofan

Sebenernya aku tresno karo koe, tapi lo gobloknya ora ketulungan. Skip. Mas mundor alun-alun, dek:')|

Petang

|(Bego teriak bego)/tertawa estetik

Jofan

Mbok ya Tang klo mau koleksi tuh ilmu, bkn kbdohan:)|

***

Sudah dua hari belakangan Jofan duduk sendiri. Mendapat kabar bahwa teman sebangkunya—Rendy, sedang melakukan perjalanan lepas landas ke luar kota untuk mengunjungi sang nenek sebab ada masalah keluarga yang katanya penting untuk diselesaikan.

Merasa ada yang kurang itu tentu. Pasalnya hanya Rendy yang sama seperti dirinya, sama-sama gila maksudnya. Sisanya, Devan, Rafka, dan Amar masih setengah waras. Camkan, setengah waras!

"Woi! Bengong aja lo! Udah mau bel, nih... lo gak mau masuk kelas?" datang Devan mengagetkan.

"Bosen gue, Van, masukin terus. Pengin sekali-kali dimasukin...." Jofan meracau tidak jelas dengan tatapan yang masih lurus ke lapangan sekolah.

Devan menarik sudut bibirnya, entah mengapa tiap di samping Jofan emosinya selalu terunggah. Rasa ingin menewaskan pria itu tentu ada.

"Gimana hubungan lo sama Petang? Masih?"

Jofan memicingkan pandangannya. Tepat saat Devan menyebutkan nama Petang, si pemilik nama lewat betulan. Harus menjawab apa? Sedangkan dirinya dan gadis itu memang tidak punya hubungan khusus.

"Sejak kapan gue ada hubungan sama dia?" Jofan bertanya balik seraya menunjuk Petang yang sedang berlalu menggunakan dagunya. Perempuan itu memang tak sadar akan Jofan yang tengah memperhatikannya. Sebab jika sadar, bisa dipastikan Jofan akan babak-belur saat ini juga.

"Ya... masa lo gak ada perasaan sama dia? Terus gunanya lo deket selama ini apaan?" tampang Devan terlihat terheran-heran.

"Emang kalo ada perasaan harus ada hubungan?"

Devan menggeleng pelan, "Gak tau, deh, bisa gila lama-lama gue ngomong sama lo."

Jofan melotot mendengar penuturan Devan, memangnya di mana letak kesalahan dirinya? DI MANA?! Coba jelaskan, atau tidak sharelock saja letaknya.

Ayo Cepet Kawin!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang