Holiday (2)

21 7 0
                                    

     “Aaaaakhhhhhh!!!”

     Kelima orang yang sedang menikmati suasana pantai itu terkejut mendengar suara jeritan berat  dari belakang yang jelas adalah suara seorang pria dewasa.  Kelimanya menoleh ke arah sumber suara, tampak seorang pria sedang memegangi tangannya yang terluka.

     Jia terlebih dahulu menghampiri pria itu diiringi oleh keempat temannya. “Tuan, apa yang terjadi?” Pria yang berseragam serba hitam itu pun menoleh sembari meringis

     “Saya diserang oleh seekor harimau. Untungnya saya berhasil melawan, tapi tangan saya sempat diterkam oleh harimau tersebut”.

      “Harimau?” Yubin bersuara dengan alis yang bertaut. Yubin mendekati pria itu, “apakah anda baru saja keluar dari hutan?”

     Pandangan Yubin terarah pada gunung yang di belakangnya terdapat hutan rimbun yang dihuni oleh binatang langka dan sulit ditemui di masa mereka sekarang, salah satunya adalah harimau. Akibat tangan manusia yang sering merusak hutan maka hewan-hewan di dalamnya ikut terbunuh. Hutan dibalik gunung itu adalah satu dari 10 hutan yang ada di dunia yang di lindungi dan di dalamnya masih ada hewan-hewan yang statusnya sudah sangat langka.

     “Iya, benar”. Jawab pria tersebut sembari meringis. “Apakah anda petugas hutan?” tanya Yubin lagi dengan tatapan menelisik.

     “Ya, tentu” jawab pria itu lagi yakin.

     “Maaf Tuan, apakah boleh saya melihat pengenal anda?” Kali ini Gavin menyela, melangkah mendekati pria itu dan berdiri tepat di hadapannya. Pria itu tampak memandang penuh selidik seperti berfikir, apa wewenangmu menanyakan hal itu padaku?

     Gavin mengangkat lengan kaos putihnyanya dan menunjukan tato kecil di lengannya yang berbentuk seperti kobaran api berwarna hitam mereka menyebutnya ‘black fire’ sebagai penanda bahwa mereka adalah bagian dari agensi rahasia. Kemudian Gavin kembali menurunkan kaosnya dan memasukan tangannya ke dalam kantong celana sambil menunggu tindakan pria di hadapannya.

     Pria itu mengangguk dan merogoh kantong jaket kulitnya dan mengeluarkan tanda pengenalnya sebagai petugas hutan yang sudah dipilih oleh pemerintah untuk memantau hutan dan diizikan memasuki hutan. Karena hanya orang-orang tertentu saja yang boleh memasuki hutan karena yang dilindungi.

     Gavin melihat tanda pengenal itu kemudian mengangguk. “Baiklah kau boleh pergi,” putus Gavin, “dan cepat obati tanganmu,” sambungnya lagi. Pria itu mengangguk dan belalu pergi dengan cepat.

     “Kenapa kau membiarkannya pergi?” tanya Libra pada Gavin yang masih memandang kepergian pria itu sampai benar-benar menghilang.

     Gavin berpaling kepada Libra. “Memangnya kenapa?” tanya Gavin santai sambil menyugar rambutnya yang diterpa angin pantai.

     “Apakah kau tidak berpikir, jika pria itu petugas hutan, mengapa dia bisa diserang harimau?” Libra memaparkan opininya dengan alis terangkat sebelah.

     Sia mengangguk membenarkan “Libra benar. Seorang petugas hutan adalah orang-orang pilihan pemerintah. Mereka adalah orang-orang yang ahli dalam kehidupan hutan. Termasuk mengurus binatang, binatang akan jinak kepada mereka. Dan kau tahu Pemerintah tidak akan meloloskan mereka yang tidak bersabat dengan binatang karena di anggap akan melukai binatang-binatang itu,” jelas Sia panjang lebar.

     Gavin terkekeh. “Aku suka teorimu Sia, tapi sesuatu bisa saja terjadi, bukan? Bahkan seekor anjing bisa saja  menyerang tuannya,” ucap Gavin penuh makna.

     Keempat temannya tampak masih berpikir menimbang-nimbang insting seorang agen tidak akan setuju begitu saja. Melihat hal itu Gavin memutar matanya kemudian berkata, “sudah lah, jangan bertugas saat kita liburan, apalagi hanya untuk memikirkan seorang petugas hutan. Come on guys bukan kah kita akan bersenang-senang?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MÖBIUS of The UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang