𝘴𝘰𝘰𝘯𝘩𝘰𝘰𝘯 𝘮𝘰𝘮𝘦𝘯𝘵

972 117 4
                                    

"Gimana? Ini atau yang ini?" Tanya mingyu pada seungcheol. Sebenarnya disana tidak hanya ada seungcheol dan mingyu saja. Vernon, chan, seokmin dan soonyoung juga ikut berkontribusi membantu seungcheol dan mingyu memilih jas mereka.

"Ini aja, ini lebih bagus" ucap seungcheol di ikuti dengan anggukan pada teman teman nya. Kecuali soonyoung. Lelaki itu sedari tadi melamun. Entah karna apa.

"Jun masih bantu hui hyung?" Tanya chan. Seungcheol mengangguk, mengingat jun mendapat tugas tambahan.

Seokmin yang sedari tadi memperhatikan mingyu mengalihkan pandangan nya pada soonyoung yang masih termenung. Alhasil ia menyikut tubuh vernon untuk menatap ke arah lelaki itu.

Dengan dirinya menyikut vernon, membuat vernon memberi tau pada teman teman nya yang lain.

"Soon?" Panggil mingyu membuat soonyoung tersadar dari lamunan nya dan mulai menatap teman teman nya bingung.

"Lo kenapa?" Tanya chan. Soonyoung hanya menggeleng dan kembali mengarahkan wajah nya.

"Soon?" Panggil vernon.

"Apa?"

"Lo kenapa?"

"Ngga papa" ucap soonyoung sambil membuang wajah nya lagi.

"Soon?" Panggil seokmin. Soonyoung lagi lagi menoleh.

"Apa?"

"Cerita aja"

"Ngga ada apa apa" ucap soonyoung dengan sabar.

Teman teman nya pun memilih diam dan kembali berbincang. Soonyoung hanya menatap ke arah balkon dari tempat nya sekarang itu.

"Soon" panggil seungcheol.

Panggilan teman teman nya membuat dirinya jengah.

"Apa si?!" Tanya soonyoung dengan menginggikan suaranya.

"Marah marah mulu! Noh jihoon di depan pintu!" Ucap seokmin sambil menunjuk chan yang berada di pintu.

Soonyoung pun beranjak dari duduk nya dengan malas dan menghampiri jihoon.

Kedua nya memilih untuk keluar dari apartement para lelaki itu dan pergi ke taman.

"Kenapa ke sini?" Tanya soonyoung. Sebenarnya, ada nada yang jarang jihoon dengar dari pertanyaan soonyoung tadi. Soonyoung seperti bersikap dingin padanya.

"Soonyoung ngga kasih kabar, tumben?" Ucap jihoon membuat soonyoung membuang wajah nya. Menatap langit yang hampir mendung siang itu.

"Aku pikir kamu sibuk" balas nya lagi sambil menatap jihoon.

"Tapi sesibuk apapun pasti soonyoung kasih kabar" tanya jihoon penuh selidik. Namun reaksi soonyoung sama. Seperti tidak peduli.

Soonyoung terdiam. Tidak membalas apa pun.

"Soon, kamu marah?" Tanya jihoon. Soonyoung hampir tidak pernah mendengar 'aku-kamu' saat jihoon berbicara.

Kalau tidak terdiam, dia hanya menggunakan isyarat ringan seperti mengangguk, atau hal lain.

"Ngga ji, mending kamu pulang, ini udah mau hujan. Aku anter ya" ucap soonyoung. Kini wajah jihoon memerah. Bukan karna malu, cuma ia sedikit kesal.

"Soon, kalo marah bilang ya, terakhir kali seokmin suruh jisoo pulang, besok nya mereka pisah" ucap jihoon. Soonyoung cukup terkejut dengan ucapan jihoon. Maksud nya apa dia bilang seperti itu?

"Oke, aku pulang, gaperlu di anter" ucap jihoon sambil berdiri. Lalu pergi bergitu saja.

Tidak ada kata 'dadah soon!' Atau melambaikan tangan nya.

[✔️]Experiment SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang