𝘮𝘦𝘢𝘯𝘪𝘦 𝘮𝘰𝘮𝘦𝘯𝘵

1.3K 146 6
                                    

🚫 ada sedikit adegan 17+!!! Peringatan!!! 🚫
.
.
.

Benar benar melelahkan.

Itu yang ada di pikiran wonwoo. Memang hari ini adalah hari bahagia karna jihoon sudah kembali dari rumah sakit, tapi tetap saja. Melelahkan.

"Gue langsung ke kamar ya" ucap wonwoo. Ia lihat yang lain nampak sibuk, alhasil ia langsung kembali kekamarnya.

Namun saat ia ke kamar nya, ada seseorang yang akhir akhir ini memang sering menggoda nya.

"M-mingyu?!" Teriak wonwoo tertahan. Ia pun langsung menutup pintu dan menguncinya. Bisa hancur tubuh nya dipukuli teman teman nya jika ketauan bersama lelaki didalam kamar.

Mingyu hanya terkekeh melihat mimik wajah wonwoo yang nampak terkejut. Ia pun mendekat dan menatap wajah wonwoo lekat.

"Lo ngapain di kamar gue?! Lo manjat?!" Tanya wonwoo. Ia melihat jendela balkon nya memang terbuka. Namun ia benar benar bingung bagaimana caranya mingyu masuk kedalam kamar.

Bukan nya menjawab, mingyu malah menyudutkan wonwoo dan menatap wanita itu lekat. Mengunci nya erat.

"Jadi?" Tanya mingyu. Wonwoo menatap lelaki itu bingung. Mingyu pun mengubah mimik wajah nya. Ia menatap wanita itu datar mengingat wonwoo yang tidak tau tentang apa yang akan mingyu tanyakan.

"Ga inget?" Tanya mingyu. Wonwoo menggeleng pelan sambil terus menatap nya.

Mingyu melepas kukungan nya dan berjalan menuju kasur yang berada di kamar itu. Wonwoo menatap gerak gerik lelaki itu aneh.

"Perpustakaan. Lo ga inget gue nanya apa disana?" Tanya mingyu sambil bersender dan melipat tangan tepat didadanya.

Wonwoo menatap lelaki itu datar. Terkadang kesal mendengar dia memanggil wonwoo dengan sebutan 'lo'. Satu waktu ia akan bersikap manis, lalu tak lama berubah menjadi menyebalkan.

Wonwoo ingat tentang di perpustakaan. Tenang saja. Ia akan selalu ingat. Namun, kadang ia berfikir, kenapa bukan lelaki seperti eunwoo si kapten basket yang cool saja yang mengejar ya? Atau teman nya sang kapten basket, moonbin si ahli kimia dan matematika yang sangat tampan dan ramah?

Kenapa harus lelaki hitam yang bahkan hampir tak pernah bisa berbicara dengan benar dengan nya saat pertama kali bertemu dulu?

'Cih, bahkan dia terlihat mesum' batin wonwoo.

"Won?" Panggil mingyu yang kini posisi duduk nya berubah. Kaki yang menumpu kedua tangan yang terpaut. Menatap nya dingin seakan serigala yang akan memangsa kelinci.

Wonwoo tidak takut? Jelas takut bodoh!. Mana ada yang tidak takut dilihat oleh lelaki mesum seperti dia.

"Entah" ucap wonwoo. Padahal jantung nya kini berdegup kencang.

Mingyu kembali mendekat dan mengukung tubuh nya lagi. Membuat Wonwoo menyandar pada dinding. Menatap lelaki di depan nya berani. Walaupun didalam hati ia berdoa agar tidak terjadi apa apa dengan dirinya dan lelaki bodoh itu.

"Won, gue serius. Gue serius sama perasaan gue ke lo. Lo masih gamau nerima gue?" Tanya mingyu. Wonwoo menatap mingyu tenang. Dirinya luluh.

Sudah lama dirinya luluh pada lelaki itu. Sebenarnya. Namun, dimana ia akan taruh harga dirinya jika saat itu ia langsung menerima lelaki ini?

"Gyu"

Mingyu menatap wonwoo dalam. Entah mengapa wonwoo mengusap pipi dan rahang lelaki itu.

"Mungkin lo yang gasadar sama perubahan sikap gue selama ini" ucap wonwoo. Kini ia tersenyum menatap lelaki itu. Membuat mingyu membeku melihat senyuman nya.

[✔️]Experiment SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang