FTM-32

1.8K 207 11
                                    

Happy reading.

Forced to marry_

"Serius lo mau ikut gladi bersih?, jangan lah ya leen, ayo balik aja" bujuk ana.

"Kali ini gue se7 sama ana"

"Ayolah gue baik baik aja, gue bisa lompat kok, nih" keadaan kaki nya memang masih nyeri, tapi mayleen merasa latihan nya tidak boleh menjadi sia sia, dan ia tak ingin mengecewakan klub nya.

"Leen-"

"Gue nggak mau ngecewain yang lain, kalian paham kan posisi gue? Pasti lah"

"Iya juga, gue cuma khawatir aja kaki lo makin parah, okelah FIGHTING Beb-!!"

"FIGHTING-!!"

"Nah gitu baru temen gue"

"ANAA BALIK BARENG GUE, buruan bunda nanyain lo mulu, kuping gue panas" shuyang yang baru saja datang langsung merangkul ana pergi.

"Masyaallah, pamit dulu bege!" Kesal ana "zha leen, gue duluan, babang rui, zey jagain mayleen yang bener!"

"Sejak kapan tu anak belajar sopan?" Gumam mingzha.

"Wah ana tobat!" Kagum mingrui.

"Tumben lo kalem rui?"

"Salah lagi?"

"Sawan gue kalo liat lo kalem"

"Heh, nggak gue ajarin basket lagi mamvus lo"

"Eh iya jangan gitu"

Diam diam zeyu mengajak maylen berjalan menuju lapangan, tempat klub chers.

"Heh fak kita kenapa sisa berdua" kesal mingzha.

Mingrui tersenyum jahil "jodoh"

Forced to marry_

"Capek?" Tanya zeyu saat mayleen duduk di sebelahnya.

"Iya, susah ternyata, nggak bebas gerak"

"Kan udah gue bilang-"

"Udah deh, ya udah ayo pulang"

"Leen jangan lupa istirahat, gue nggak mau kita kacau nanti" nina menepuk pelan bahu mayleen.

"Tenang aja"

Ftm_


Zeyu yang baru saja keluar mini market dekat gedung apartemennya terkejut melihat minghao yang menggendong seorang anak lelaki sekitar 4 tahun umurnya.

"Bang ujey gue nitip ni anak dulu ya!" Terlihat minghao seperti was was.

"Anak siapa hao?!" Walau terkejut zeyu tetap sigap mengendong bocil itu.

"Nggak tau bang sumpa, intinya jangan laporin polisi dulu, minggu depan gue ambil!" Perkataan bocah yang masih duduk di kelas 8 itu membuat zeyu menganga.

"Hao!" Panggilnya tapi percuma saya, minghao sudah hilang dari pandangan nya.

"Anak siapa lagi ni bocah, orang tua nya berani bikin doang, kagak berani ngurus" gumam zeyu.

"Padahal cakep, kasian banget anak orang"
Tobat zey.

"Lah terus mau gue taro dimana ni anak?" Depresot kek nya ujey.

Setelah banyak ocehan yang zeyu lontarkan di jalan menuju apartnya. Akhirnya ia sudah sampai yang langsung di sambut mayleen.

"Zey ice cream gue mana- HUWAHHH lucu banget, anak siapa zey?, wah jangan jangan lo nyulik, atau ini anak lo-"

"Nggak usah ngadi ngadi" zeyu menyodorkan kantong belanjanya yang langsung di terima mayleen dengan senang hati tentunya.

Zeyu duduk di sofa dan membiarkan bocah kecil itu duduk bebas di sofa.
Ia merengangkan tangan nya yang pegal.

"Anak siapa zey?" Ucap mayleen dengan mulut penuh.

"Kunyah dulu leen" gemas zeyu, ceroboh sekali gadis ini, untung sayang.

"Papa ganteng!"

Zeyu menoleh pada bocah itu dan mengerjapkan matanya dua kali.

"Heh gue bukan bapak lo"

"Wah zey ternyata bener ini anak lo, ibunya siapa? ngaku lo-"

Zeyu melempar bantal sofa pada mayleen.
Kalau saja tak ada bocil ini sudah habis mungkin mayleen.

"Jangan ngaco"

"Ya terus ini anak siapa, nggak mungkin kan ada orang gila tiba tiba ngasih bocil secakep ini pulak, gemoyy" mayleen memangku bocah itu dan terpaksa menaruh keripik nya di meja.

"Mungkin"

"Heh?, serius?, orang gila yang ngasih?"

Zeyu menganguk "setengah waras"

"Kok gemoy banget?, bunda mu mana?" Tanya mayleen pada bocah itu.

"Buna!" Serunya dan melompat kegirangan.

Mayleen sungguh tak paham, tapi zeyu paham, maksud bocah itu mayleen lah bunda nya.

Astaga, zeyu akan mengutuk minghao setelah ini. Lihat saja.

-

Gatau gaada inspirasi lagi.
Jangan lupa vote.


-paixsm

Forced To Marry | Yu Zeyu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang