KLISE♡

5.1K 489 201
                                    


Absen yok pren ^_^

Song:

Hal hebat cover by Afifah ifah_nda.

Yok dengerin sambil baca chapter ini.

Karna sweet nulis ini sambil dengerin lagu itu, enak banget serius.

Ucup ucup manjuaa...

Yok bisa komen setiap paragraf Yok?

Udah teken bintang dan follow belom, kalo belum pencet dlu gih :)

Tandain typo >♡

HAPPY READING.

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****


Naina dengan seragam lengkap sekolah nya berkutat diatas bangku belajar di kamar nya. Menggores tinta hitam didalam buku pelajaran nya cepat, bibir kecil nya bergumam membaca setiap paragraf yang tertera di buku cetak bertuliskan Grammar itu. Terlalu serius menulis, sehingga ia tak menyadari decitan pintu kamar nya berbunyi. seseorang tengah masuk ke kamarnya.

   " Naina."

Tanganya tersentar kaget, tak sengaja menjatuhkan bolpoin dalam genggaman nya. tergelintir tak berdaya di dekat kakinya.

Naina membangkitkan badan, spontan meremas kedua sisi ujung rok sekolah nya saat mata tajam Hendra menatap nya. Ayah nya sungguh lebih mirip musuh di banding seorang ayah kerap kali memandang nya.

Badan nya berdiri kaku, batin nya menunggu ayah nya melanjutkan ucapan nya, namun bukan suara yang ayah nya keluarkan, melainkan tindakan tiba-tiba ayahnya menjambak kencang rambut terurai nya.

Naina mendongak menatap lurus tepat di bola mata ayah nya, kulit kepala nya serasa di tarik paksa dari tempat nya. Ia mengerang tertahan merasa jambakan itu kian menyiksa otot kepalanya, bahkan ia yakini sebentar lagi rambut nya rontok semua.

  " Terakhir ayah liat kamu berteman sama cowok itu!" menghempaskan begitu saja rambut Naina, hingga mau tak mau tubuh ringkuk nya oleng jatuh menyentuh lantai dingin kamar nya. Gadis itu bergeming dari tempat bersimbah nya dekat tepat kaki ayahnya.

Ia mengingat jelas kejadian semalam setelah lelah nya  menangis, ia menidurkan tubuh lemah nya dikasur. Terhenyak oleh bantingan hebat pintu kamar nya akibat dorongan Hendra.

Mendapati pelaku adalah ayah nya. Belum sepat Naina mencerna keadaan, bahkan bernafas sejenak saja. Hendra sudah menerjang nya tanpa ampun, tak membiarkan diri nya sedikit pun berbicara, ayah nya itu seperti kesurupan iblis dengan membabi buta Naina. Mencambukkan ikat pinggang kulit nya pada tubuh mungil Naina secara membabi buta.

Tak kenal ampun menyiksa putri nya sendiri yang kian menjerit keras dibawah kungkuhan nya, Naina meraup nafas sebanyak-banyak nya sesaat tangan ayah nya berhenti menghempaskan tali pinggang itu. Luka baru kembali muncul tubuh nya.

Naina's life NEW VERSION (baca selagi On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang