GO TO HELL♡

3.7K 319 127
                                    

SIDERS SUNGKEM DULU SINI :)

Sudah follow akun wattpad ku belum cinggu? Kalau belom kuy tekan follow dulu, cinggu-cinggu nggak bakal rugi kok.

Sudah share keteman-teman kalian cerita ini belum? Kalau belum, buruan share dong supaya banyak yang tau. :o

Vote, vote, vote! Sweet maksa hoho, jangan heran cinggu, karena sweet emng gila vote 😂

Sebagai pengganti jari sweet yg kesemutan abis ngetik 😘

Typo typo meresahkan di chapter ini

ABSEN!!

happy membaca 🐽

happy membaca 🐽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

" Sssss!!"

        Naina yang hendak mengintip lewat celah gorden tersentak kaget, Dion yang berada tak jauh di depan nya melototkan mata menatapnya.

" Jangan betingkah. Mata Arka banyak." Bisik Dion dengan gemas. Naina sungguh tipe cewek yang selalu ingin tau. Jantung nya sedari tadi berdisko ria mendapati kelakuan Naina yang selalu saja berhenti hanya untuk mengamati figuran-figuran tergantung di dinding lorong mansion besar ini. Tepatnya rumah orang tua Arka.

Bahkan tak jarang cewek itu hampir memperlihatkan dirinya di cctv yang terpasang di setiap jengkal ruangan. Jangan tanya kenapa Dion tau, jelas sekali karena cowok rambut abu-abu itu termasuk daftar orang-orang yang bebas lalu lalang di sini.

Dion dan Naina terus berjalan pelan, sangat hati-hati, kata cowok rambut abu-abu itu ia tak boleh mengeluarkan suara derap langkah nya sedikit pun, karena mansion ini betul-betul di desain dengan sangat profesional.

Sehingga hanya mendengar bunyi tapak kaki saja, maka dia akan tertangkap basah, para pria bertubuh besar yang sempat di lihatnya tadi itu akan mengeroyokinya sampai mampus, ucapan Dion semakin membuat Naina bergidik ngeri.

    Dia tak tau jika rumah Arka di jaga sebegitu detail, perasaan nya dulu tak ada penjaga disini, rumah besar Arka selalu kosong lantaran orang tua nya berada jauh di negeri orang.

Kaki Naina berhenti. Alisnya berkedut sesaat, sebuah ukiran aneh terdapat di sebuah dinding dekat pintu yang berjajar menempati setiap lorong terlihat. Dia baru tersadar jika ternyata ukiran itu tak hanya di dinding itu saja, melainkan seluruh pintu terdapat ukiran yang sama.

Bunga dandelion.

Ukiran yang sama persis di dapatinya saat memecahkan sebuah guci mahal di basecamp Bara. Yah, ukiran itu memiliki tingkat kesamaan 99% yang hanya membedakan adalah warna bunga tersebut.

Naina's life NEW VERSION (baca selagi On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang