"Yak! Kau mau ke mana, Tae? Tak bisakah kau menikmati waktu istirahatmu dengan damai?"
Mingyu tak habis pikir dengan Taehyung yang kini sudah mengenakan celana training dengan kaus putih tipis lalu tangannya menyambar jaket kulit hitam miliknya. Mingyu lebih dulu menyambar kunci mobil Taehyung membuat pemuda yang lebih muda berdecak dan menatap Mingyu dengan malas.
"Besok aku comeback. "
"Ya, lalu? "
Taehyung berdecak keras, "Apa kau lupa baju seperti apa yang mungkin akan ku pakai besok? Kau tak lupa baju-baju seperti apa di MV, kan? " Taehyung memutar bola matanya
"Ooo, lalu? "
Taehyung memandang Mingyu datar, "Bodoh!" umpatnya
Ia mengambil kunci mobil-nya yang ada di tangan Mingyu dengan kasar dan berlalu meninggalkan apartemennya di mana Mingyu masih berdiri layaknya seorang idiot.
"Yak! Yak! Aku lebih tua darimu, bodoh! "
Setelah sadar dari acara melamunnya, Mingyu berlari menyusul Taehyung, tak lupa pula ia menutup pintu apartemen sang artis.
"Berikan kuncinya. "
Mingyu menadahkan tangannya membuat Taehyung kembali berdecak, dengan kasar ia menaruh kunci mobilnya di telapak tangan Mingyu hingga membuat si empunya sedikit meringis.
"Cepatlah! "
Mingyu masuk ke dalam mobil, ia mendengus keras sebelum menjalankan mobil Taehyung menuju suatu tempat yang sudah biasa mereka kunjungi.
Keduanya turun begitu sampai ditempat tujuan. Taehyung melirik Mingyu sekilas, "Ikut atau menunggu. " ucapnya
"Hm"
Mingyu berdeham kemudian berjalan memasuki gedung di depannya, meninggalkan Taehyung yang dadanya sudah kembang-kempis karena emosi. Dehaman Mingyu membuat Taehyung kesal. Bagaimana tidak kesal jika ia bertanya– berucap sungguh-sungguh dan hanya dehaman yang menjadi jawaban? Oh God!
"Apa kau tidak lelah terus berlari di atas treadmill itu? Ini hampir dua jam astaga! Kau mau besok sakit, hah?! "
Taehyung melambatkan kecepatan treadmill-nya lalu turun dan menatap Mingyu kesal.
"Ck, kau cerewet sekali! Lebih cocok menjadi bottom dari pada top. " Taehyung memelankan ucapannya di akhir kalimat.
"Apa kau bilang?! " tapi sepertinya Mingyu mendengarnya.
"Berhentilah berteriak, ini bukan lapangan basket. "
Setelah mengatakan itu, Taehyung berlalu dari hadapan Mingyu untuk angkat beban. Terus di dekat Mingyu lama-lama telinganya akan sakit dan harus dibawa ke THT nanti.
Mingyu memakai kembali sepatunya, ia ingin sekali melempar sepatunya ke kepala Kim Taehyung itu, tapi setelah kejadian itu melintas di otaknya ia segera mengurungkan niat tersebut.
Tentu saja, memangnya siapa yang mau sepatu mahalnya dibuang ke tempat sampah?
♪¸¸.•*¨*•..•*¨*•.¸¸♪
Jeon Jungkook, seorang CEO dari perusahaan JK'Company. Jungkook merupakan CEO muda yang masih menginjak umur 24 tahun, sifatnya sangat dingin dan begitu angkuh. Namun begitu, Jungkook merupakan orang yang paling disegani di Korea Selatan ini.
Mempunyai wajah yang tampan serta harta yang berlimpah tentu saja banyak orang yang mengejarnya. Namun sayangnya Jeon Jungkook bukanlah orang yang mudah didekati, tidak sembarang orang yang dapat berbicara santai dengannya, bahkan temannya pun bisa dihitung dengan jari.
Banyak wanita maupun laki-laki submisif yang rela membuka paha mereka lebar-lebar demi dipuaskan oleh Jungkook. Jungkook begitu berkarisma, tubuhnya seolah bercahaya saat berada di gelapnya malam.
Namun siapa sangka jika seseorang yang terlihat fokus bekerja nyatanya tengah menonton penampilan seorang penyanyi di atas panggung lewat komputer di depannya. Berkas-berkas yang berserakan di atas meja ia abaikan, tatapannya terkunci pada seorang lelaki yang tengah meliuk-liukan tubuhnya begitu lihai di komputer.
Jungkook berdecak kagum akan pemandangan di depannya saat ini. Deep voice sang penyanyi yang mengalun merdu lengkap dengan gerakan tubuhnya yang begitu lihai, ditambah pula dengan pakaian yang sang penyanyi gunakan merupakan pakaian yang terbuka.
Celana jeans ketat dengan kemeja hitam yang terlihat 'ramai' karena aksesoris berlebih plus kemeja itu tidak di kancingkan semua kancingnya, melainkan dibiarkan terbuka hingga mengekspos perut kotak-kotak sang penyanyi yang mengkilat karena peluh yang bercucuran begitu menggoda birahi.
Jungkook mengerjapkan matanya berulang kali, menelisik tubuh sang penyanyi dengan kilatan penuh nafsu. Melihat pemandangan surgawi di depan mata membuat hormon Jungkook tiba-tiba naik. Ia menundukkan kepalanya,
"Shit! " Jungkook mengerang frustrasi.
Setelah penampilan penyanyi tersebut selesai, Jungkook dengan segera berlari ke kamar mandi lalu menuntaskan hasrat libido-nya.
"Sial! Kim Taehyung, kau benar-benar membuat hormonku naik! Shit! "
Jungkook memejamkan matanya dengan tangan yang mengurut kejantanannya serta otaknya yang berkeliaran, ber-fantasi jika Kim Taehyung tengah melakukan blow job padanya. Mengoral kejantanannya begitu lihai di dalam mulut hangat pemuda Kim, dengan Jungkook yang tersenyum miring.
"Ahh"
Cairan putih keluar dari kejantanannya, dan Jungkook bernafas lega.
"Berani-beraninya kau menggunakan pakaian seperti itu. Kau benar-benar menantangku, Kim. " desisnya
Setelah selesai dengan 'aktivitasnya', Jungkook mendudukkan pantatnya di kursi kerjanya. Ia membuka kembali map yang sekretarisnya berikan kemarin, membaca ulang beberapa kalimat di dalamnya, menghafalkan beberapa hal yang sekiranya penting.
Terlalu fokus dengan apa yang tengah dibacanya, Jungkook sampai tidak mendengar suara ketukan pintu yang terdengar berulang kali, bahkan kini ketukan itu semakin brutal dan tak terkendali. Hingga akhirnya,
/Brak/
"Yak! Appa! "
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Like Us || KookV ✔
Fanfiction"Aku dominan sejati, dan aku tidak akan membuka pahaku untuk dominan lain." kth "Akan ku pastikan kau membuka pahamu lebar-lebar." jjk