Taehyung bangun dari tidurnya, sedikit merenggangkan tubuh lalu bangkit menuju kamar mandi. Menanggalkan setiap kain yang melekat pada tubuhnya dan meletakkan kain-kain itu pada keranjang cucian lalu menyalakan shower. Membiarkan air shower turun membasahi tubuh telanjangnya setiap inchi– hingga tak ada satu pun yang terlewat.
Ia menyugar rambutnya ke belakang, mempertontonkan dahi sexy-nya sebelum keluar dari kamar mandi. Di liriknya jam yang ada di atas nakas, pukul sepuluh. Huh, jarang sekali dirinya bisa bangun se-siang ini, bahkan bangun siang bisa dihitung dengan jari, mungkin.
"Apakah Mingyu hyung akan kemari? Aish, aku sangat lapar. " Taehyung memegangi perutnya yang berbunyi.
Menghela napasnya pelan, Taehyung meraih ponsel pintarnya di atas nakas. Menekan beberapa digit nomor lalu menempelkan benda persegi panjang itu di telinga kanannya.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi. "
"Damn it! "
Taehyung menatap layar ponselnya dengan wajah datarnya lalu membuang ponsel itu ke belakang hingga memantul-mantul di ranjang.
"Huft, apakah Mingyu hyung lupa jika aku tidak bisa memasak? Lalu bagaimana caraku makan?! Aku sangat lapar. " bibirnya mengerucut lucu.
"Aish, seandainya saja dulu ibu memperbolehkanku belajar memasak, pasti ini tidak akan terja– ah lupakan! Lebih baik aku makan di luar saja. "
Hampir saja Taehyung kembali teringat masa-masa menyedihkan itu. Jika dulu Taehyung akan menitikkan air matanya, maka berbeda dengan sekarang. Karena sekarang jika pun ada yang membahas kedua orang tuanya tepat di depan wajahnya sekali pun ia bisa dengan cepat menepisnya dan memikirkan hal random lainnya.
Kim Taehyung sudah berubah!
Taehyung mengganti pakaian santainya dengan jeans hitam serta kaus putih polos, dan– oh tidak boleh ketinggalan jaket hitam, masker, kaca mata hitam serta topi putih yang wajib ia kenakan demi menghindari haters.
Ia melangkahkan kakinya dengan santai menuju lift. Demi memecah rasa sunyi karena hanya ada ia seorang diri di dalam lift, Taehyung mulai melantunkan sebuah lagu.
Dalam setiap bernyanyi, Taehyung akan sesekali memejamkan matanya demi menghayati lirik lagu yang ia nyanyikan. Hal itu bisa membuat hatinya menghangat dan beban yang ia punya sedikit demi sedikit berkurang dengan sendirinya.
Melangkahkan kakinya dengan santai keluar dari lift, Taehyung bersiul kecil di setiap langkahnya, dibalik masker hitam itu, dia menyunggingkan senyum manis-nya yang jarang dilihat oleh orang lain.
Taehyung mengedarkan pandangannya ke sekeliling, meniti restoran mana yang akan ia singgahi demi menuntaskan cacing di dalam perutnya. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri, restoran di sini ada banyak dan masakannya juga enak-enak, Taehyung bingung harus memilih yang mana.
Setelah berpikir panjang, Taehyung memutuskan untuk masuk ke restoran Jepang. Dengan riang ia melangkahkan kakinya memasuki restoran tersebut.
/Bruk/
"Awh, pantatku. "
Belum sempat dirinya masuk, ia sudah bertabrakan dengan seseorang. Sosok di depannya mengulurkan tangan, hendak membantu Taehyung untuk berdiri.
Taehyung meraih tangan itu, mencoba bangkit dengan perlahan. Karena demi apapun pantatnya sakit sekali!
"Maaf, aku tidak melihat jalan tadi, maafkan aku. " ucapnya, Taehyung membungkukkan badannya 90 derajat .
Sosok di depan Taehyung itu terkejut, namun ia dapat mengontrol rasa terkejutnya dengan memasang wajah datar andalannya. Ia lantas menegakkan tubuh Taehyung kembali, memegang pundak Taehyung dengan remasan kecil.
"Tak apa, aku juga minta maaf. "
Taehyung mendongakkan kepalanya, lalu tak lama ia kembali menunduk.
'Bodoh! Kenapa malah menatap dia! Bagaimana jika dia mengenaliku?'
Taehyung menunduk dalam dengan mata yang terpejam erat serta kening yang mengerut. Tangannya menurunkan topi yang ia kenakan agar menutupi seluruh wajahnya.
"Baiklah, permisi, Tuan. " Taehyung berlalu begitu saja
Sosok itu termenung, "Siapa dia? " gumamnya.
Ia mengikuti Taehyung, memesan minuman dengan asal lalu mengambil tempat duduk yang berjarak dua meja dari meja yang Taehyung tempati. Ia mengeluarkan ponsel pintarnya, mengambil gambar Taehyung secara diam-diam lalu mengirimnya pada seseorang.
"Cari tahu! "
"Menarik, siapa kau sebenarnya? " tanyanya entah kepada siapa
♪¸¸.•*¨*•..•*¨*•.¸¸♪
Taehyung memakan makanannya dengan khidmat, ia bahkan tak menyadari adanya sosok lain yang tengah memperhatikannya secara intens. Jika Taehyung menyadari dan melihat tatapan mata itu, bisa dipastikan ia akan gemetar ketakutan atau lari terbirit-birit seraya berteriak 'MESUM!'.
Maka beruntunglah karena Taehyung itu seorang yang tidak peka, ia menghabiskan makanannya dengan damai tanpa beban.
Ketika sudah menyelesaikan makanannya, ia beranjak dari duduknya, menuju kasir untuk membayar bill, dan berlalu begitu saja. Lagi-lagi Taehyung tidak sadar saat seseorang mengikutinya dari belakang.
Taehyung melantunkan sebuah lagu dalam perjalanannya menuju apartemen. Deep voice-nya yang mengalun merdu membuat sosok di belakangnya semakin mempercepat langkahnya, mengikis jarak yang ada di antara keduanya.
Taehyung semakin mendalami lagu yang ia lantunkan dengan sesekali menggerakkan anggota tubuhnya mengikuti melodi lagu yang ia nyanyikan.
"Istirahat full tiga hari ini, siap-siap untuk comeback tiga hari setelahnya. Fighting! "
Taehyung mempercepat langkahnya, ia ingin segera merebahkan tubuhnya di ranjang empuk miliknya. Mengistirahatkan otak serta fisiknya yang ia rasa mulai menurun dari kemarin.
Tidak! Ia tidak boleh sakit! Taehyung tidak ingin mengecewakan fans dengan mengundur jadwal comeback-nya. Tubuhnya harus tetap fit demi lancarnya promosi album yang akan ia lakukan seminggu penuh.
/Ceklek/
Taehyung merebahkan tubuhnya di ranjang begitu sampai di kamar. Ia menghela nafas pelan sebelum kedua netra kelam itu meredup, dan tak lama setelahnya dengkuran halus pun terdengar mengalun di kamar itu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Like Us || KookV ✔
Fanfic"Aku dominan sejati, dan aku tidak akan membuka pahaku untuk dominan lain." kth "Akan ku pastikan kau membuka pahamu lebar-lebar." jjk