Part 01

8.8K 692 2
                                    

"CUT! "


"Terima kasih."

"Terima kasih. "

"Terima kasih atas kerja samanya. "

Taehyung membungkukkan badannya 90 derajat menghadap para staf dan kru yang sudah ikut berpartisipasi dalam pemotretannya kali ini. Ia tersenyum kecil setelah mendapat balasan berupa bungukkan badan yang mereka lakukan juga untuknya.

"Apa lagi jadwalku, hyung? " tanyanya ketika asisten pribadinya sudah berdiri di sebelahnya.

"Tidak ada, Tae. Kau bisa beristirahat setelah ini. "

Taehyung menghela napasnya lega, "Akhirnya aku bisa istirahat juga. Engh" ia merenggangkan tubuhnya yang terasa begitu pegal.

Mingyu terkikik, "Tenanglah, Tae. Kau sudah bekerja keras beberapa hari terakhir ini, jadi kau ada libur selama tiga hari sebelum comeback. " ucapnya

"Syukurlah, setidaknya aku bisa bersantai selama tiga hari ke depan. "

"Ya, dan ku harap kau akan siap untuk promosi album seminggu penuh setelahnya. " Mingyu tertawa mengejek ke arah Taehyung.

"Cih, kau juga akan sibuk, bodoh. "

"Hei, aku lebih tua darimu! Dasar tidak sopan!" Mingyu mengejar Taehyung yang sudah masuk ke dalam mobil terlebih dahulu.

Taehyung menyumpal telinganya dengan earphone, memutar lagu di playlist-nya, lantas memejamkan mata dengan tubuh yang ia sandarkan seluruhnya pada kursi mobil.

Mingyu melirik Taehyung, ia tersenyum kecil melihat Taehyung yang memejamkan matanya. "Jika sudah sampai akan ku bangunkan. " ucapnya

Taehyung mengangguk kecil sebagai respon. Dirinya terlalu lelah, biarlah dirinya memejamkan mata barang sejenak saja untuk melepaskan penat yang mendera.

Melihat Taehyung yang terlelap dengan wajah damainya membuat Mingyu tak tega untuk membangunkan sang artis. Ia menggendong tubuh Taehyung yang terbilang lumayan ringan itu. Merebahkan tubuh Taehyung di ranjang king size milik sang artis dan tak lupa menyelimutinya agar tak kedinginan.

"Sebegitu lelahnya kah dirimu? " gumam Mingyu

Ia menatap Taehyung yang masih nyaman dalam tidurnya, Taehyung tidak terusik sedikit pun saat ia menggendongnya hingga  menuju kamarnya ini. Mingyu menatap Taehyung sendu. Ia tentu tahu pengorbanan yang Taehyung lakukan untuk semua ini, menjadi seorang penyanyi.

Mingyu tahu jika Taehyung harus meninggalkan keluarganya di Daegu sana untuk dapat meraih cita-citanya ini. Kedua orang tuanya tidak setuju dengan cita-cita Taehyung yang ingin menjadi seorang penyanyi, bagi mereka itu adalah hal yang sia-sia dan tidak ada gunanya.

Yang mereka inginkan hanya satu, Taehyung menjadi pewaris di perusahaan yang sudah keluarganya bangun dan berkembang dari tahun ke tahun. Namun Taehyung menolak hal itu, bahkan sedari kecil ia selalu menolak untuk menjadi seorang pewaris.

Taehyung hanya ingin meraih cita-citanya, dan cita-citanya itu bukan kedua orang tuanya lah yang menentukan, tapi dirinya sendiri.

Dan saat Taehyung lolos menjadi trainee, kedua orang tua Taehyung sangat marah lalu mengusir Taehyung dari rumah. Taehyung memang mendaftarkan dirinya secara sembunyi-sembunyi, tapi ia juga tidak tahu jika yang menerima paket penerimaan itu ialah ibunya, dan naas-nya ibunya mengadu pada sang suami.

Ayah Taehyung yang tahu jika anaknya sudah berani bertindak sendiri juga tanpa izin maupun restu darinya pun mengusir Taehyung dari rumah. Tidak memperbolehkan Taehyung kembali ke dalam rumah jika ia masih ingin melanjutkan cita-citanya.

Taehyung lantas pergi dari Daegu menuju Seoul dengan isak tangis yang menemani. Beruntunglah ia masih mengantungi beberapa lembar won, sehingga ia bisa menuju kota besar tempatnya akan melakukan trainee.

Taehyung yang tak punya apa-apa di kota besar saat itu kebetulan bertemu dengan Mingyu, seorang senior-nya di junior high school dulu. Mingyu kemudian membawa Taehyung ke apartemen-nya dan meminta penjelasan kenapa Taehyung sampai di Seoul seorang diri, terlebih keadaannya begitu berantakan. 

Lalu Taehyung menceritakan kejadian yang menimpanya, semuanya tanpa terkecuali termasuk bahwa ia diusir dari rumah karena ketahuan mendaftarkan diri menjadi trainee. Mingyu merasa iba, ia menawarkan Taehyung untuk menumpang sementara di apartemen-nya. Dan Taehyung setuju, ia juga berkata–

"Saat aku berhasil menjadi artis nanti, hyung yang akan menjadi asisten-ku. Ku rasa upah menjadi seorang asisten tidak begitu buruk, iya kan? "

Mingyu tahu jika Taehyung ingin membalas budi, ia pun hanya mengangguk walau tak banyak berharap jika itu akan menjadi kenyataan. Dan saat hal itu terjadi– Mingyu menjadi asisten Taehyung– Mingyu berdecak kagum kepada Taehyung lalu mengucapkan beribu terima kasih kepada yang lebih muda.

Ternyata ucapan Taehyung bukan bualan semata. Sekarang Mingyu mengerti jika Kim Taehyung yang Kim Mingyu kenal ialah seorang yang selalu menepati kata-katanya walaupun itu berupa candaan semata. Ia akan berusaha lebih keras untuk mendapatkannya lalu membuktikan pada seseorang yang sudah ia janjikan.

"Tidurlah yang nyenyak, manfaatkan waktu tiga hari ini sebaik mungkin, Tae. " lirihnya

Mingyu membelai pipi Taehyung, membenarkan selimut yang melorot dan berlalu pergi meninggalkan Taehyung yang masih terlelap nyaman dalam tidurnya.

TBC

Nothing Like Us || KookV ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang