Day 5 : MATP-BIO/BJP-BSI

1K 208 10
                                    

"anak-anak, kalau ada yang butuh kertas lagi bisa ambil di depan ya," ucap guru pengawas.

seisi kelas hening, tidak ada yang menjawab perintah itu. lagian itu juga hanya sebuah perintah yang tentunya tidak perlu di jawab. selain itu, para murid juga sudah terlalu fokus dengan soal matematika peminatan yang ada di depan mereka.

kertas yang bergesekan, goresan pensil di atas kertas; hanya suara itu yang memenuhi ruangan ujian di tengah keheningan. namun, hal itu tidak dapat menutupi raut wajah para siswa yang terlihat stress dan kesusahan. bayangkan saja, hanya di jurusan ipa lah terdapat dua pelajaran matematika; matematika wajib dan peminatan.

huff, memangnya anak ipa itu kalkulator apa?

ah, tapi itu bukan masalah besar bagi san. dengan wajah datar dan tenangnya ia mulai menyelesaikan satu persatu soal yang didominasi oleh angka dan simbol itu. tangannya terus bergerak menulis rumus untuk mencari jawaban; hingga akhirnya ia bisa menyelesaikan 30 soal matematika itu hanya dalam waktu 45 menit.

dan sepertinya ia akan mati bosan menunggu bel tanda ujian selesai.

san teringat sesuatu; tangan kanannya mulai merogoh loker meja miliknya. sesuai ekspetasinya, ia 'masih' menemukan kertas milik si anak baru. segera ia buka untuk melihat isinya, diam-diam ia sangat mengharapkan ada umpatan dari wooyoung kepadanya.

_________________________________________

setannn >:(

dikira kamu ae sing laper? ihh aku beli nggawe uang sanguku lho :(

_________________________________________

sudahlah san ingin jujur saja; ia sangat gemas ketika wooyoung menambahkan emot-emot simple seperti itu.

'gemes banget sih jadi pengen ketemu,' batin san sambil berusaha menahan senyumnya. sayangnya, gagal.

dengan segera ia mengambil pensil 2b miliknya dan mulai menulis sesuatu untuk dibaca oleh si jung nantinya; senyum masih asyik bertengger di bibirnya.

"choi san, sudah selesai mengerjakan?" ucap si guru pengawas melihat gerak-gerik san.

san sedikit terlonjak, kepalanya mendongak ke arah guru pengawas, "oh, sudah bu."

guru pengawas itu pun mengangguk dan kembali berkutat dengan laptopnya; san menghela nafas pelan.

'anjir hampir ketauan.'

udahlah, bau-bau bucin ini mah :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

udahlah, bau-bau bucin ini mah :)

anw aku mau publish book baru, ditunggu ya ;)

votenya jangan lupa sayang-sayangkuu~
have a nice day<3

exam || c.sn - j.wy [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang