D+10 minutes

1.4K 221 50
                                    

"san, anaknya bilang iya."

"lah, lo ngelamar anak orang san?"

san memutar bola matanya malas, tanggapan dari si cebol itu memang mengada-ngada. yang benar saja, lulus sma saja belum mau main melamar anak orang.

"beneran gi anaknya mau?" tanya san memastikan.

mingi menatap malas san, "iyee, nih liat sendiri chatroom gue sama yunho."

san sedikit memundurkan kepalanya ketika mingi menunjukkan layar ponselnya tepat di depan mata san. disitu terpampang percakapannya dengan yunho; mebicarakan tentang wooyoung yang menyetujui ajakan 'makan bareng' yang ditawarkan san.

"kalian ini ngomongin apaan toh?" tanya lucas penasaran, sementara matanya masih terfokus menonton youtuber horor favoritnya, ewing hd.

"ini loh cas, san mau ngajak si anak baru makan bareng," jawab mingi santai. changbin yang mendengar kata 'si anak baru' langsung menoleh ke arah san dengan cepat.

"kok gitu san?! nikung temen sendiri ya lo," ujar changbin tidak terima.

"ya serah gue lah! lagian urusin dulu tuh adkel yang tiap hari lo anter-jemput."

changbin hanya mendecih kesal. namun pipi merahnya tidak dapat disembunyikan ketika san menyebut kata 'adkel' yang sejak dulu memang sudah changbin incar. namanya felix, seingat san. lagian dia juga tidak terlalu peduli dengan nama doi dari teman-temannya.

°°°°°

kringg kringg kringg

bel sekolah berbunyi tiga kali, pertanda ujian untuk kloter kedua telah selesai. para siswa mulai berhamburan di jalan; ada yang menunggu jemputan, menunggu angkutan umum, atau mengambil sepeda motor mereka yang terparkir tepat di samping sekolah. san dan teman se-gengnya juga ikut berhamburan keluar dari warung langganan tongkrongan mereka.

"gais, gue sama mark duluan ya," teriak lucas yang sudah berjalan duluan dengan mark.

"gue juga duluan ya, udah dipanggil sama emak suruh pulang," woojin berujar.

"okee, hati-hati guys!" teriak san sambil melambaikan tangannya kepada ketiga temannya yang sudah berjalan menuju area parkiran.

sekarang tersisa changbin, mingi dan san yang tengah berdiri di pinggir jalan; ingin menyebrang tentunya. begitu sampai di depan gerbang sekolah, changbin menghampiri felix yang tengah asyik berbincang dengan temannya.

"dek, ayo pulang. nanti bundamu nyariin, aku yang disalahin," ucap changbin sambil menepuk pundak felix.

san dan mingi saling menatap dengan ekspresi yang tidak berbeda, bingung. seperti mengatakan 'hah? dek?!'.

walaupun san tidak peduli dengan kisah cinta temannya, namun ia kaget dengan panggilan 'dek' itu. jadi changbin dan felix sudah sedekat itu?

"iya kak, seungmin aku duluan ya," anggukan didapatkan felix dari temannya yang bernama seungmin itu.

"bro duluan ya, nanti emak dia grebek rumah gue kalo telat pulang."

rumah mereka bersebelahan anyway; iya mereka bertetangga.

"oke..." jawab mingi pelan.

begitu felix dan changbin pergi, san dan mingi berjalan menuju lorong ruang-ruang ujian untuk mencari dua sahabat lama itu. mingi yang lebih tinggi menengok kanan-kiri, hingga ia menemukan orang yang dicari; ternyata masih baru saja keluar dari ruang ujian itu.

exam || c.sn - j.wy [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang