8. Envied

17.1K 1.2K 51
                                    

"Pada usia kehamilan berapa bulan dapat melakukan hubungan intim"

Saka memandang malas ke arah laptopnya, dan menghela napas. Membuat Billy yang baru banget masuk ruangan mereka, bahkan sampai mengurungkan niat berjalan ke arahnya mejanya sendiri, dan malah melanjutkan langkah ke tengah, ke meja berisi tiga kursi yang biasa dipakai meeting dadakan.

Berdiri dengan sedikit bersandar ke arah meja, Billy menaikkan dagunya sedikit.

"Kenapa lu, nelangsa bener?"

Saka mengangkat kepalanya, dan sekali lagi menghembuskan napas.

"Horny."

"BABI!" Billy langsung berdiri tegak dan melotot.

"Kalo ini bukan dokumen penting, udah gue lempar lu!" katanya, memutar tubuh dan berjalan ke arah kursinya sendiri.

Saka tertawa.

"Serius, Bil. Tersiksa banget gue seminggu gak ngapa-ngapain."

"Lah kenapa?"

Oh iya, Saka belum bilang.

"Nasya hamil."

Billy yang baru banget duduk, bahkan langsung berdiri lagi.

"OH IYA!? Waw, congrats Nan!"

"Thanks. Tapi masalahnya, gue jadi gabisa main sama Nasya."

"GOBLOK! Bini lu lagi ngandung anak lo!"

"Iya gue tau, tauuuu. Bersyukur kok gue. Kan udah diniatin juga, dan usaha terus setahun ini. Tapi yaaaa, namanya juga horny."

Billy memilih tidak menanggapi, dan hanya memutar matanya bosan. Lalu mengalihkan pandangannya ke arah laptop yang baru dihidupkan.

"By the way Bil, ga boleh berhubungan tuh berapa lama, sih? Pas Sarah hamil, lo gimana?"

Istri Billy, Sarah, emang sudah lebih dulu hamil. Billy sama Sarah juga gak yang langsung berhasil di percobaan beberapa bulan awal sih – gak kayak Bang Jere sama Em – tapi mereka juga gak perlu sampe nunggu setahun. Kayaknya sekitar enam bulan lebih dikit, Sarah udah hamil, dan pokoknya di anniversary nikahan pertama, Billy sama Sarah malah udah sekalian baby moon.

"Gue gak semesum lu!" kata Billy ga terima.

"Yaaaa, tapi namanya cowok, masak lu gak, kayak... ya pengen, gitu?"

"Gak senapsuan elu."

"Ah elah, sama gue aja malu-malu lo!"

"Bukan malu-malu, anjir! Emang gue normal aja, gak kayak lo!"

"Ya normalnya tuh gimanaaa, kasi tau dong!"

"Ya toh ntar pas usia kandungan tertentu kan lo bakal bisa lagi."

"Berapa?"

"Googling lah! Dan lo juga mesti tanya istri lo juga. Nyaman gak? Mau gak?"

"Kata gue Nasya mah mau-mau aja. Hhmmm... seru juga malah."

"KOPLAK LU! Udah ah, gue mending kerja di starbucks aja!"

Billy malah dengan cepat menutup layar laptop, dan kembali mengangkat benda itu bersama jurnal dan berkas yang tadi dibawanya, lalu berjalan dengan tergesa-gesa ke arah pintu. Saka sampe kaget, dan sempat berseru sebelum pintu menutup.

"Gue yang horny kenapa jadi lo yang malu dah?"

Tapi Billy bahkan gak menoleh sama sekali, dan membiarkan pintu menutup dengan sendirinya.

Collide (Adult Content)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang