6. Laughed

18.8K 1.2K 59
                                    

Ini hari Sabtu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini hari Sabtu. Dan sudah sore. Saka ada di rumah setelah pulang meeting jam setengah dua siang tadi, sementara Nasya lagi ada di arisan keluarga, harusnya sih dari jam 11 siang, dan mestinya selesai sebentar lagi. Jam tigaan, tadi kata Nasya gitu.

Saka udah nawarin buat jemput, cuma kata istrinya, dia nanti dianter Mas Adit aja. Jadi ya, sampe rumah, Saka cuma ganti baju, ngeberesin kerjaan sekitar sejam lebih, dan sekarang berjalan ke ruang tengah.

Berencana main PS dulu bentar.

Tapi rencananya ketunda. Baru juga dia ngidupin TV, dia bisa mendengar suara mobil, dan kemudian klakson dua kali. Saka beranjak dari sofa untuk membuka pintu, dan menemukan Nasya yang setengah cemberut.

"Kamu kenapa?" tanya Saka, tapi Nasya gak menjawab. Dia melepaskan heels-nya, meletakkan ke rak sepatu di belakang pintu, dan langsung berjalan ke arah kamar. Saka mengunci pintu sebelum kemudian mengekor.

"Aku kesseeeel." Kata Nasya, sambil meletakkan tas nya di nakas, dan menoleh ke arah Saka yang duduk di kasur.

"Kesel kenapa?"

Bukannya menjawab, Nasya malah berdiri menghadap Saka, dan cemberut sejadi-jadinya.

"Aku ga mau dateng arisan lagi!" katanya, sambil menghentakkan kakinya.

"Kenapa sih, Babe? Siapa yang bikin kesel?" tanya Saka sabar, bahkan mengulurkan satu tangannya ke arah Nasya, walaupun dia masih duduk di pinggir kasur.

Nasya berjalan ke arahnya, menyambut tangan Saka, dan kemudian bahkan ikut naik ke kasur. Saka harus memundurkan duduknya sedikit, karena Nasya duduk di atas pahanya, menghadapnya, dan langsung memeluknya.

"Kenapa siiiih?" Saka ikut melingkarkan tangannya ke punggung Nasya, sementara wanita itu menyurukkan wajahnya ke leher Saka.

"Aku bete, Babe."

"Sama siapa?"

"Semua orang!"

"Aku juga dong?"

"Gatau. Iya mungkin. Tapi paling bete sama semua yang di arisan tadi!"

Saka, yang tadi sempat mengerutkan kening karena Nasya mungkin ikutan bete sama dirinya; kemudian bisa menebak.

Pasti di arisan ada pertanyaan basa-basi-namun-ngeselin deh.

"Siapa yang nanya kali ini?" tanya Saka kemudian.

"Ya banyak! Ya hampir semuanya. 'Suaminya mana?', atau 'Lho kok Sakanya gak ikut?' trus yaaa, itu kan masih opening-nya. Kamu tau ending-nya kemana."

Nasya terlihat menirukan pertanyaan dengan nada dicempreng-cemprengin, bikin Saka tersenyum.

"Heran! Ntar juga kalo kita punya anak, gak bakal bantuin uang rumah sakit apalagi uang sekolah. Julid amat ngomongnya!"

Collide (Adult Content)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang