1. Tied

33.8K 1.2K 29
                                    

Apa yang langsung melintas di kepala kalau mendengar kata "diajak nikah"?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang langsung melintas di kepala kalau mendengar kata "diajak nikah"?

Beberapa orang – yang memang mungkin punya nikah sebagai goals – pasti akan senang. Gimana enggak? Goals-nya kecapai! Orang yang sudah berhubungan lama dan merasa yakin dengan hubungan mereka, juga pasti senang diajak nikah. Orang yang merasa she's/he's the one, will obviously filled with joy.

Tapi ada juga yang langsung mikir soal komitmen. Soal gimana akan menjalani hidup dengan satu orang saja sepanjang sisa hidupnya. Bagaimana harus bisa mentolerir segalanya. Bagaimana menerima pasangan, baik dan buruknya.

Dibilang takut, mungkin iya. Dibilang gak siap, gak juga sih. Cuma karena ketika itu sudah di depan mata, jadi terasa makin nyata.

Well, ada juga sih yang mikirin soal kehidupan suami istrinya. Sex, salah satunya. Dan Anas sih yakin, suaminya bagian sekte yang itu.

Sebelum nikah dulu sih, Anas ga kebayang sampe yang gimana-gimana banget. Waktu Saka berani dateng ke papa, mengajukan diri untuk menikahinya, dan kemudian mereka bikin pembicaraan keluarga pun, pikiran Anas belum sampai ke arah sana. Waktu Anas bilang dia mau menunggu sampai menikah baru melakukan hubungan badan, Saka buktinya terima. Dan toh mereka berhasil menjaga itu – walaupun ya pernah hampir kebablasan, bener. Tapi kan, pokoknya berhasil.

Jadi, mana Anas tahu kalau Saka segininya. Ini, suaminya ini. Di anniversary mereka pertama dengan kondisi Anas yang terikat di atas kasur.

Tanpa busana.

Hanya ada tali yang sudah dibuat sedemikian rupa, dengan ikatan dan simpul hasil karya Saka. Mengikat kedua tangannya, yang menyilang di belakang punggungnya. Tidak terlalu ketat, karena tadi waktu mengikatnya, Saka terus bertanya apakah Anas malah kesakitan atau enggak. Sampai di level cukup kuat tapi gak bikin sakit atau ngelukain Anas, baru Saka mulai mengikatnya.

"You know your safe word, right babe?"

Harus kembali dipastikan, dan Anas hanya mengangguk sambil menggumamkan "yes" pelan, lalu mengigit bibirnya.

Dia sedikit menyesal memberikan tiga 'all-thing pass card' ke Saka – yang dia berikan karena Saka ngasih dia satu set kalung dan anting pas Saka dapet success fee project-nya, dan Anas kepikiran untuk give something in return.

Something that suppose to be much more expensive than those jewelry. Something that cannot be bought in mall or store. Something he can't put number as price.

Sesuatu yang bisa dibilang "tidak ternilai".

Ngide banget sih lu Nas!

Yeah right, like you don't enjoy this too!

Suara di kepalanya saling bersahutan, tapi fakta bahwa dia juga memang menikmati ini, membuat Anas merasa pipinya panas.

Daerah di antara pahanya – yang sekarang benar-benar terbuka lebar dan terikat sehingga tidak bisa berubah – juga terasa sedikit panas. Dan makin lembab.

Collide (Adult Content)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang