Lima Belas

632 115 237
                                    

Pernahkah kalian mengalami peristiwa menyakitkan saat masa sekolah?


Bias cahaya terpantul membentuk sebuah visual yang tertangkap oleh aksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bias cahaya terpantul membentuk sebuah visual yang tertangkap oleh aksa. Gelombang-gelombang saling mengejar membentuk sinyal suara yang diterima oleh telinga serta rasa yang tersalur pada raga dan hati.

Semua itu bergelung menjadi sebuah peristiwa. Peristiwa yang akan tersimpan dengan rapi di benak memori.

Pernahkah kalian lupa dengan orang yang beberapa saat lalu berpapasan denganmu tetapi masih ingat nama dari sang sahabat yang sudah tidak bertemu bertahun-tahun lamanya?

Suatu peristiwa akan tercatat oleh indera dan disalurkan pada sistem saraf hingga membentuk informasi yang sering disebut dengan ingatan atau memori.

Memori itu masuk ke dalam bagian ingatan jangka pendek atau short term memory. Ia hanya mampu bertahan selama tiga puluh detik sampai satu menit. Seperti halnya ketika menyimpan sesuatu tapi beberapa saat kemudian kita lupa di mana letaknya.

Jika suatu peristiwa itu terus berulang seperti kaset rusak atau telah melibatkan emosi, maka hal itu akan berubah menjadi ingatan jangka panjang atau long term memory.

Seperti tangan yang sudah lihai menggerakkan pena untuk menulis atau ketika mengikat tali sepatu yang tak perlu lagi diarahkan. Ingatan indah ketika dilamar oleh sang terkasih pun masuk ke dalam long term memory. Emosi yang menyentuh hati terdalam membuat ingatan itu dapat dikenang kembali.

Entah itu emosi yang membuat hati melambung tinggi hingga langit ke tujuh ataupun emosi yang menikam lubuk hati hingga menimbulkan trauma tersendiri. Seperti jatuh dari sepeda motor, dimarahi oleh guru, diputuskan sang kekasih dengan alasan yang tidak jelas atau mungkin dihina oleh seseorang.

"Yo! Brother!"

Terdengar suara baritone dari arah pintu masuk. Suara itu membuat Adara menoleh hingga sosok pria jangkung tertangkap di kedua matanya. Sosok yang ia harapkan tidak hadir kini ada dalam pandangan. Adara terpaku tidak tahu harus melakukan apa selain berucap lirih yang tidak terdengar oleh siapa pun kecuali dirinya sendiri. "Leon?"

Pria dengan rambut medium length itu berjalan menghampiri dan melakukan high five dengan para anggota gengnya dahulu. Saling menepuk bahu karena lama tak bertemu. Jaraknya yang hanya berselang satu meja membuat Adara dapat mendengar apa yang mereka bicarakan. "Yo! Master kita sudah datang!"

Adara menatap kosong pada pria itu saat kejadian bertahun-tahun lalu terlintas kembali dalam benak. Kejadian yang selalu teringat meski ia sudah berusaha keras untuk melupakannya.

¤¤¤

Dua belas tahun adalah usia di mana para remaja telah memasuki masa pubertasnya. Usia di mana perubahan bentuk tubuh mulai terlihat. Usia di mana mereka mulai melirik lawan jenis.

Nyonya InsecureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang