IMP #7

563 99 39
                                    

Mangaka ( Masashi Kishimoto )


.

.

Tolong dong readers yang baik dan budiman ini. Kalau vote dari awal ya jangan di akhir chapter terus🙂
Akunya jadi malas ngelanjutinnya :"

.

.

.

.

.

-♡♡♡-

Malam hari.

Seorang pria dengan jubah dengan lambang Hokage ke-7 di belakangnya menatap kosong pandangan yang mengarah pada desa Konoha. Pikirannya suntuk, kosong, dan banyak berharap jika bukan dialah yang ia curigai bersama Shikamaru. Naruto Uzumaki, begitulah orang-orang memanggil sang Hokage nanadaime ini.

Ceklek

"Kita akan pergi nanti. Rencana yang diawali dengan kesengajaan." Pintu terbuka dan menampilkan seorang pria yang sekarang ini menjabat sebagai penasehat Hokage. Ia dan Naruto bersama dalam membuat strategi, dan sedikit sengaja dalam membocorkan rencana mereka.

Tanpa berbalik Naruto menghembuskan nafas pelan sebelum mengucapkan sesuatu. "Kau sudah meminta bantuan kepada Sai?"

"Tentu saja sudah." Jawab Shikamaru santai.

"Sekarang saja kalau begitu. Tidak perlu menunggu nanti."

Shikamaru menggerutkan keningnya heran, bagaimana bisa Naruto merubah rencana mereka di saat-saat seperti ini? Dimana otak cerdasnya saat kemarin berdiskusi berdua dengannya?

"Kau selalu mendadak akhir-akhir ini." Ucap Shikamaru heran.

Naruto berbalik menatap Shikamaru dengan senyuman tipis miliknya. "Aku sudah merencanakan ini dari awal, Shikamaru. Mencari secara detail pembunuhan Anbu suruhan kita, mencari gejala yang dimiliki oleh mereka, dan juga Racun itu."

"Hanya dengan racun? Kau bisa menyimpulkan bahwa ia adalah orangnya?"

Naruto mengangguk. "Aku yakin, karna... aku pernah terserang oleh kunai milikknya. Tapi, ah, entahlah." Tatapan Naruto mulai menyendu. Hal tersebut membuat Shikamaru menghela nafas kasar.

"Kau lansungpercaya dengan bukti itu? Kita masih belum mendapatkan bukti yang kuat, Naruto! Jangan gegabah! Mendokusei."

"Jika kita terus begitu, semua rahasia tentang dunia ninja akan terbongkar begitu saja."

"Tapi, ini mendadak, Naruto!"

"Aku hanya ingin memastikan."

Hembusan nafas kasar kembali keluar dari kedua celah bibir Shikamaru. "Naruto, pikirkan dua kali untuk melakukan rencana ini. Bahkan, rencanamu sama saja seperti, Sakura. Mengorbankan banyak orang."

Selepas Shikamaru mengatakan hal itu, Naruto menatap Shikamaru datar. Sama seperti reaksi ia kehilangan Jiraiya dulu. Suram dan kosong.

"Kheh, kau bodoh atau apa? Kau tidak ingat sesuatu, Shikamaru?" Tanya Naruto terkekeh pelan.

IMPOSTOR(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang