IMP #10

439 80 33
                                    

- POV Sasuke -

"Apa kau yakin?" Suara yang lumayan asing itu mulai terdengar di telingaku.

Aku memicing tajam, entah mengapa hatiku goyah untuk mengayunkan katana milikku. Padahal selama ini, setiap berperang dan bertempur aku tak segan-segan mengayunkan katanaku. Baik itu wanita ataupun laki-laki. Entah mengapa seseorang yang penuh misteri di depanku ini sangat membuat goyah perasaanku.

"Membunuhku,"

Tanganku terhenti. Sialan, apa yang sebenarnya terjadi?

"Sa-su-ke?"

Deg.

Mata hitam yang selalu tajam itu kini melebar disertai dengan detak jantung yang berdetak sangat kencang. Seolah suara itu menekankan setiap kata demi kata yang ia lontarkan kedepan untuknya.

Aku terdiam kaku,

Suaranya yang tersirat sebuah kekecewaan besar disana. Tapi aku sungguh tak mengerti, kenapa ada sirat kecewa disana?

Bukankah itu cocok untuk seorang penghianat yang seharusnya dihukum mati? Kenapa dengannya, saat ini. Seolah mengatakan jikalau jangan membunuh dia, dia orang berharga.

Aku memicing tajam menatapnya, katana milikku ku tancapkan tepat disampingnya dengan keras. Menekan segala emosiku dan semua perasaan ini, aku yakin orang berharga bagi ku ada didalam Konoha. Tidak ada lagi orang-orang yang berharga selain Sakura dengan Sarada baginya, Saat ini.


"Siapa kau sebenarnya?" nada suara tajam beserta menusuk itu pasti terdengar olehnya dan aku yakin dengan hal itu.

Mataku kembali menajam. "Jawab!" Aku kembali mengayunkan katana, ingin menusuknya karna emosiku kembali menggelar diseluruh tubuh tanpa tahu apa yang terjadi.

Tak.

Menghunus dahan pohon yang berada dibelakangnya saat ini. Tujuanku hanya menggertaknya saja. Tanpa sengaja aku mengeksplor semua bagian tubuhnya yang masih tertutup oleh jubah miliknya, sepertinya chidori yang kutunjukkan tadi mengenai lengan miliknya. Terbukti sisa-sisa darah yang mengalir masih terlihat jelas.

Sebelum berkata apapun, jantungku kembali berdetak dengan sangat kencang. Aku menoleh kepada Naruto yang sedari tadi menatap seseorang misterius ini dengan tatapan yang sulit diartikan, tak lama mata biru milik Naruto beralih menatap milikku.

Seakan mengerti aku beranjak dari arah tubuh misterius itu dan menuju kepada Naruto meminta sedikit penjelasan dengannya. Aku melirik ke eradaan Shikamaru beserta Kakashi. "Awasi dia, gunakan jutsu penyengel chakra supaya dia tidak kabur sama sekali." Perintahku kepada mereka berdua tak peduli jabatan mereka itu apa.

"Kau merahasiakan sesuatu dan aku mengerti itu, Naruto." Ucapku datar saat berada dihadapannya.

Naruto melirikku sekilas, lalu tersenyum tipis. "Kau tidak tahu apa-apa." Balasnya.

Aku menggertak kan rahangku keras menahan kepalan tangan di saat aku memegang katana milikku. "Maka dari itu, beritahukan semua yang kau rahasiakan bodoh!" Ujarku dengan nada sedikit membentak.

"Percuma saja, emosimu saat ini tidak dapat kau kontrol."

Aku membuang nafas kasar. "Sebagai seorang Shinobi aku akan melakukan semuanya. Dan kau tahu itu bukan?"

"Oh ya? Aku tak yakin dengan ucapan mu itu." Terdengar nada Naruto yang mulai blak-blakkan membuatku semakin terkontrol dengan perasaan tak karuan.

"Apa sebenarnya tujuanmu?" Tanyaku dengan berusaha pelan.

"Bagaimana jika orang yang kau sayangi kembali menghianatimu?"

Aku mengernyitkan dahiku, terlihat seperempatan siku-siku muncul di dahi lebar milikku. "Apa yang kau maksud?" Aku menekankan kata-kataku kepadanya.

Kulihat Naruto yang menghela nafas pelan, mulai beranjak dari tempatnya. "Aku akan memberitahumu, jika kau bersedia mencari tempat yang aman dari sini." Ucapnya dengan nada pelan, ia menoleh kepadaku dengan raut wajah tegas. "Kuharap kau tak kecewa dengan pendapatku, Sasuke." Lanjutnya membuatku mengernyitkan dahi.

Selama apapun itu yang tidak berkaitan dengan Sakura dan Sarada aku akan melakukan segala perintahnya. Tetapi jika itu berkaitan dengan mereka berdua, kupastikan akan melakukan apapun untuk mereka berdua.

Karna aku,

Tidak ingin kehilangan lagi.

- Sasuke POV end -












A/n:
Because vote kemarin belum mencapai 50 sekarang aku tagih 50 dengan komen 25 saja :)

Maaf kalau emang lama up, karna votenya belum mencapai target, padahal votenya ga sampai ratusan loh :')

Kadang kepikiran di td atau engga ya, tapi aku ga mau buat kalian yang bener-bener nunggu lama buat lihat kelanjutannya jadi sedih karna ku td. Jadi ya, karna kalian yang bukan silent readers aku jadi berniat buat gajadi td.

50 vote and 25 komen.

Terima kasih banyak yang sudah menunggu cerita abal2an ini🙏

Dan juga aku sudah nulis sampai chapter 16, dan perkiraanku bakal end sekitaran chapter 21 :)

Don't spam😘
Salam hangat dari aku :D

IMPOSTOR(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang