6. Bakso

651 75 43
                                    

Latihan panjat biasanya mulai sore habis kuliah sampai malam. Tergantung banyaknya peserta yang ikut. Tapi karena besok Sabtu dan banyak anggota pulang kampung, latihan selesai lebih cepat.

Sore itu selesai berlatih, anak-anak ngumpul di pinggir lapangan, makan bakso.

Anak-anak mapala dan klub sepakbola digabungin, ributnya kayak tawuran. Abang-abang bakso cuma duduk sambil kipas-kipas membiarkan mereka mengambil mangkok dan bakso sendiri. Bayar belakangan.

"Mau siomai sama tahu juga nggak, Can?" Tin teriak.

Dia lagi desak-desakan sama anak-anak lain. Sementara Can nungguin di pinggir lapangan.

"Serah." teriak Can balik.

"Biasanya lo gak doyan siomai." Tin ngedumel.

Mereka makan sambil duduk di rumput.

Kla anteng saja tiap kali Tekno ngembat siomai dari mangkoknya. Di sisi lain, Ae bahagia banget Pete nyuapin dia. Mereka tersenyum dan ketawa layaknya pasangan baru mabok cinta.

Gimana Can bisa membenci Pete? Dia sangat baik, ramah, senang membantu teman-temannya. Yang paling penting, Pete begitu menyukai Ae.

Memangnya siapa Can berhak cemburu? Perasaannya cuma cinta sepihak. Ae bahkan nggak sadar dirinya eksis. Can napas aja Ae nggak tahu, sampai kemarin saat temen-temennya mengenalkan mereka.

"Bakso lo dingin Can, sini gue bantu habisin." Tekno bermaksud mencomot bakso di mangkok Can tapi gagal.

"Enak aja." Can berkelit dengan lincah.

"Lah tumben yang lain udah pada habis lo separo aja belom makan. Biasanya lo udah habis tiga mangkok."

Can menjejalkan baksonya ke mulut, tidak menyahut.

"Ntar malem ngumpul yuk. Ajak Sammy juga. Pada nggak pulang kampung kan?" Kla mengusulkan.

"Yuklah, bosen juga nugas mulu." Pond langsung ngechat Sammy.

"Duh kok Sammy juga sih?"
Can males banget sama tuh cewek.

"Kenapa? Masih dendam kesumat aja lo."

"Badmood gue kalo ada dia."

"Cuekin aja sih, Can."

"Ya tapi Tin..."

"Gaenak masa batangan semua. Kalo ada Sammy kan seru bisa kita suruh-suruh." Pond bersikeras.

Can nggak masalah sebenernya, cuma Sammy itu... Dia terobsesi sama sesuatu tentang Can dan itu nggak bisa diabaikan.

Sammy tuh terobsesi banget.

"Gini deh, coba dichat dulu dia bisa ngumpul bareng nggak. Kalo bisa, suruh bawain bronis sama banana bolen yang banyak. Lo suka kan, Can?"

Tekno menengahi. Dia tahu Can lemah dengan makanan.

Can tidak menyahut, pikirannya ruwet dengan banyak hal.

"Gimana Tin?"

"Berangkat deh."

"Can?"

Can mengangguk pasrah. Mulutnya penuh bakso. Lagian dia perlu mengalihkan patah hatinya.

"Bawa camilan tambahan masing-masing ya. Botolannya ntar kita patungan."

.

.

.

END




Biasanya kalo patah hati kalian ngapain??


Maret 19 2021

BROFRIEND • ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang