ch.13 : Untitled

96 11 0
                                    

눈꽃이 떨어져요
(nunkkocci tteoreojyeoyo)
또 조금씩 멀어져요
(tto jogeumssik meoreojyeoyo)
보고 싶다
(bogo sipda)
보고 싶다
(bogo sipda)

Spring Day - Bts
____________________________________________________

"Kapan sih, terakhir kali kita kumpul lengkap kayak gini?"

Hening, hanya ada suara deburan ombak serta siulet matahari yang mulai meredup. Tak ada satu dari mereka semua yang berniat untuk menjawab pertanyaan itu, rencana mereka setelah bertaun-taun silam untuk pergi berlibur bersama akhirnya tersampaikan.

Leonna Aksara. Gadis cantik bermata sipit dan bening bak cece-cece Tionghoa itu kerap dipanggil Lea oleh mereka. Kalo ngomong sama dia harus pelan-pelan biar paham, sekalian melatih kesabaran. Tsania Tara. Yang paling tomboy, tapi sekalinya pakai dress cakepnya nggak ketolong. Tara, begitu mereka memanggilnya.
Claudia Isabella. Nah, kalo yang ini suka gemes sama kucing, tapi pas liat kucingnya langsung malah kabur. Amanda Fahira. Dipanggilnya teteh, padahal bukan orang Sunda. Hira juga gak tau kenapa temen-temennya manggil dia teteh. Zevannya Levonie Putri. Vannya yang paling muda di antara mereka semua. Araya Tarrania. Kalian jangan pernah debat sama Ara, mulutnya lebih pedes dari pada omongan tetangga. Hasya Priscilla Regina, mungil-mungil ganas. Kalau ketawa, yang ada di deket dia pasti jadi korban sasaran pukulan mautnya. Keisha Anindhita, yang cita-citanya pengen jadi dokter.

Setelah sepakat membagi tugas untuk menyiapkan makan malam, mereka mulai sibuk dengan tugas masing-masing. Tara dan Lea bertugas membakar daging, Regina dan Hira menyiapkan buah, sementara Nindhi Ara ke supermarket untuk mencari beberapa minuman soda, dan Vannya bersama Bella menggelar beberapa karpet di depan villa. Tentu saja mereka semua melakukan pekerjaan masing-masing tidak dengan keadaan hening, suara tawa dan teriakan ada di mana-mana membuat suasana menjelang malam itu semakin hangat, ah mereka semua pasti akan merindukan momen seperti ini.

"WOY LEA KEGEDEAN APINYA, GOSONG ITU NANTI DAGINGNYA!!" teriak Tara yang berjalan mendekati Lea

"DIH NGEGAS." sahut Lea tak kalah kencangnya

Regina dan Hira yang masih berada di sana hanya tertawa melihat kedua temannya itu, sebelum akhirnya mereka bangkit untuk menyiapkan buah. Hira menyenggol pelan siku Regina, "Lo bisakan motong apel?"

"Bisalah, jangan ngeremehin gue ya lo." Hira tergelak mendengar jawaban dari perempuan di sampingnya itu.

Kini keduanya sudah memegang apel masing-masing yang akan di potong menjadi beberapa bagian agar mudah saat di makan, hening menyelimuti mereka hanya ada suara pisau yang bergesekan dengan buah apel. "Gak kerasa banget kita bentar lagi udah lulus SMA, padahal baru kemarin lulus SMP." Hira diam sejenak menelan perlahan-lahan ucapan Regina, ya mereka semua sudah berada di tingkat akhir Sekolah Menengah Atas yang sebentar lagi akan merayakan kelulusan. Sudut bibir Hira tertarik sedikit, "Bentar lagi pasti balik sibuk sama urusan masing-masing."

Setelah lulus dari SMP memang sedikit agak sulit untuk menemukan jadwal yang pas saat ingin bertemu karena mereka sudah tidak berada di satu sekolah yang sama lagi, jadi sangat jarang mereka pernah berkumpul lengkap delapan orang. Pasti ada saja kendalanya, entah yang sibuk rapat organisasi, ada keperluan mendadak, sedang di luar kota dan masih banyak lagi. Momen momen seperti ini akan mereka rindukan setelah nanti masuk kedalam dunia per kuliahan yang pasti akan lebih sibuk di banding SMA.

"Ah lo mah bikin gue nangis aja sih teh."

"Lah orang lo yang bahas duluan, udah gak usah sok-sokan nangis jadi asin itu entar apelnya kena air mata lo."

Regina menghembuskan napas kasar hampir saja pisau yang ditangannya itu melayang ke arah Hira, "Sialan lo." Hira buru-buru kabur dari dapur sebelum temannya itu menjadi lebih ganas. Dengan sepiring apel yang sudah di potong-potong ia keluar dari dapur, langkahnya sedikit di percepat untuk menghindari Regina. Hampir saja ia menabrak Ara yang baru saja kembali dari supermarket jika tidak mengerem dadakan, dengan muka khas cengar-cengirnya ia kembali meneruskan langkahnya dan membiarkan Ara yang masih terheran-heran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PlaylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang