2. Friday Night

170 22 1
                                    

ting tong...
ting tong...

"iya bentarr" aku melangkah lebih cepat membukakan pintu

Buket bunga merah mudah menutupi seorang tamu yang ada dibalik pintu reflek aku langsung menutup pintu kembali.

"mih....mami beli buket bunga ya??"

Mami berjalan ke pintu juga "hah? enggak kok, siapa sih?"

"gak tau kurir bunga kayaknya salah alamat"

Lalu mami membukakan pintu.

"loh Ren Hao...ya ampun mami kira siapa, sini masuk"

Ren Hao memberikan buket bunga itu padaku, tanpa sadar aku menerimanya. Mami tersenyum senyum melihatnya.

Aku meletakkan buket bunga yang lumayan besar itu di meja.

"heh mau kemana kamu" mami menahanku saat aku hendak berjalan kembali ke kamar kemudian aku juga duduk di ruang tamu bersama mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"heh mau kemana kamu" mami menahanku saat aku hendak berjalan kembali ke kamar kemudian aku juga duduk di ruang tamu bersama mereka. Sebenernya yang demen ke Ren Hao ini mami kayaknya.

"oiya tante, sebelumnya maaf gak ngabarin kalo mau dateng sekarang, soalnya besok ada acara takutnya gak selesai sampai malem" tutur Ren Hao

"oh iya gapapa kok, kapan aja kamu kesini mami welcome, eh mami tinggal ke dapur bentar ya ambil teh"

"mih..." aku menoleh

"kalian ngobrol ngobrol dulu"

Suasana sangat canggung aku hanya diam dan Ren Hao juga memperhatikan sekeliling rumahku.

"oh iya nama lo siapa?" pertanyaan Ren Hao memecahkan keheningan

"(y/n) gue pikir lo udah tau" jawabku

"lupa" dia tertawa kecil sambil mengelus tengkuknya

"ganteng juga sih aslinya, pasti incaran banyak cewe nih. gak mungkin kalo masih jomblo" gumamku

"gue langsung to the point aja, lo kalo deketin gue cuma karena mami mending gak usah dari pada gue nanti terlanjur sayang sama lo, atau lo kalau udah ada cewe mending udah sekarang takut makin ribet"

Aku merasa kalimatku itu sangat terlalu awal diucapkan, tapi ada baiknya seperti ini. Dari pada gugur seperti pengalaman sebelumnya.

Dia hanya mengangguk tak membalas apapun. Aku lebih suka begini, dia paham dengan apa yang aku katakan dan tidak cepat membuat janji janji yang nantinya tak akan ditepati.

kruuugggggg....

Suara perutku terdengar dan itu membuatku malu.

"gue masakin aja?" tawarnya

"biar mami aja"

"yaudah gue bantu tante aja, dimana dapurnya?"

Aku mengantar dia ke dapur. Dan di dapur tidak kulihat mami. Mami malah bersantai di kamarnya.

"eh Ren Hao bisa masak ya.. duh enaknya nanti punya mantu yang jago masak" mami tiba tiba muncul

"iya tante, ren hao pinjem dapurnya ya..tadi (y/n) udah lapar"

"tuh Ren Hao perhatian banget" mami menyenggolku

"apaan sih mi"

Mami duduk di meja makan sementara aku masih berdiri memperhatikan dia apakah benar benar bisa masak.

Beef teriyaki selesai dimasak olehnya, dia menuangkan ke dalam piring putih dan meletakkan di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beef teriyaki selesai dimasak olehnya, dia menuangkan ke dalam piring putih dan meletakkan di meja makan. Kami bertiga duduk dan makan bersama.

"hmmmh enak banget" seru mami

Ren Hao tertawa kecil dengan mengeluarkan suara eenn. Kami melanjutkan makan sampai habis.

Setelah itu aku dan Ren Hao kembali duduk di ruang tamu dengan canggung.

"gue add wechat lo ya?"

"ha?" aku memastikan

"iya, biar enak kalo ngehubungin lo jadi gak perlu lewat tante"

"oh iya" aku memberikan qr codeku

Ren Hao melihat jam sudah menunjukkan pukul 9 lewat.

"eh gue balik dulu ya"

"oh iyaa..mihh Ren Hao mo pulang nih"

Dengan cepat mami muncul dihadapan kami.

"kok udah mo pulang Hao?"

"udah malem tan, gak baik cowo di rumah cewe lama lama" jawab Ren Hao sambil memakai jaketnya

"oh iyaa hati hati yaa..main main kesini lagi"

"iya tan" Ren Hao berjalan keluar

"sana anterin sampe pulang" bisik mami

"iya iyaa"

Aku berjalan di belakang Ren Hao sampai aku berhenti di pagat. Dia menaiki motornya dan memasang helm.

"thanks udah ke rumah hati hati" ucapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"thanks udah ke rumah hati hati" ucapku

"gue harap lo bisa lebih kenal gue nanti, good night" dia menyalakan mesinnya dan menancap gas.

Aku berjalan kembali ke rumah dengan disambut beribu pertanyaan dari mami.

"gimana gimana ganteng kan?"

"udah dapet wechatnya belom?"

"kapan diajak jalan?"

"mana tadi bunganya, duh sosweet banget"

"masuk kriteriamu gak dia?"

"MIHHH!!! " jawabku

CEO Of My Heart (Ren Hao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang