5. We are in Happyland

135 22 4
                                    

Sesuai janji sore ini, Ren Hao mengajakku jalan. Tapi aku juga gak tau mau diajak kemana, hahaha.

Aku duduk menunggu dijemput olehnya di sofa sambil memakan snack kentang yang ada di meja. Sampai akhirnya suara mobil berhenti di depan rumah aku segera keluar. Tapi justru Ren Hao mencari mami untuk izin.

"tante izin bawa anaknya ya jalan, mungkin nanti sampe malem sekalian mau makan"

"oh iya iya gapapa gapapa hati hati yaa" jawab mami

Sambil mengikuti langkah menuju mobilnya aku bertanya kemana kita akan pergi.

"happyland aja yuk"

"yaudah ayo, tapi cuma bentar gak si malem bukannya nutup?"

"engga kayaknya"

"oh yaudah"

Di perjalanan aku hanya mendengarkan musik yang aku play dari playlistku. Ren Hao sepertinya tampak berbicara sendiri jadi aku menghiraukannya.

 Ren Hao sepertinya tampak berbicara sendiri jadi aku menghiraukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"lo ada uang cash?" tanyanya saat mobil berhenti

"ada"

"gue pinjem dulu ya dua ratus buat beli tiketnya, gak bisa debit"

"oh iya ini" aku memberikan uang dua lembar seratusan

Setelah memarkirkan mobil kami segera menuju pintu masuk dan mengambil peta petunjuk arah.

"ke ini yuk naik rollercoaster" tiba tiba aku jadi semangat

Ren Hao mengiyakan. Tetapi saat sampai disana sudah sampai antrean terakhir dan sudah tutup.

"hysteria aja mau gak?" kali ini Ren Hao yang mengusul

Sampai disana kejadian sama seperti di rollercoaster pun terjadi.

"mas jam segini wahana wahana sudah pada antrean terakhir" ujar satpam penjaga yang kami temui

"loh bukan sampe malem mas?" tanya Ren Hao

"itu mah starland mas yang sampe malem"

"ooh gitu mas"

Setelah pembicaraan itu kami hanya berjalan mengitari taman sambil menikmati sore menjelang malam.

Dia tampak sedang mengukur istana dengan tangannya, dari jauh aku memotonya dan memamerkannya di story

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia tampak sedang mengukur istana dengan tangannya, dari jauh aku memotonya dan memamerkannya di story. Dan membuat banyak yang me reply mempertanyakan siapa dia.

"eh ke bagian shop yuk liat liat" ajakku

"ayo"

Waaah. Begitu reaksiku melihat banyak barang barang yang lucu di dalam toko ini. Aku pun langsung menuju rak yang menarik perhatianku.

"ih ada versi ini pengen beli"

"tapi duit cash gue tadi udah kebayar tiket masa nagih ke dia"

Aku meletakkan kembali hiasan kayu itu ke rak.

"Ren Hao?" aku mencari keberadaanya yang sudah tidak ada di sebelahku

Aku melihat dia ada di rak boneka, dan aku menyusulnya.

"pulang aja yuk"

"gak beli apa apa?"

"enggak, gak ada yang menarik"

"lo ngapain ambil boneka?"

"oh ini mau gue beliin ke adek sepupu gue, kemarin ulang tahun belom sempet beli kado"

"kok gurita, ga ada lucu lucunya tau"

"ini tuh gurita cuek, sesuai sama dia yang cuek noh"

Dia memperagakan raut wajah sepupunya yang malah membuatku merasa lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia memperagakan raut wajah sepupunya yang malah membuatku merasa lucu.

"oh iya uang lo udah gue ganti di wepay ya"

"oh iyakah?" aku mengecek hpku

"kok dua ratus? kan seratus seratus"

"kan gue ngajak lo jalan, jadi gue yang bayarin" jawab Ren Hao

"iya tapi kan mending masing masing aja"

"ahh makan yuk laper" dia sambil berjalan menuju pintu keluar dan aku mengikutinya

"lo beli gak nih boneka guritanya?"

"gak, kata lo gak lucu. gue kadoin mentahnya aja"

"adek sepupu lo umur berapa, yakali udah ngerti duit"

"yaudah gue kasih mamanya aja buat beli yang lain..."

"eh lo ulang tahun kapan?" dia tiba tiba berhenti dan membuatku tertabrak dengan tubuhnya

"aduh"

"jalan tuh di sebelah gue, jangan di belakang"

"sembilan juli" jawabku

"hampir dong" dia meletakkan jari di dagunya

"ngapain mikir, ayo makan buruan kemana"

"eh lo masuk mobil dulu, jaket gue ketinggalan" dia berlari kembali ke arah tadi

"kan...kalo udah umur segitu emang rawan lupa"

CEO Of My Heart (Ren Hao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang