7. Again?!

129 24 3
                                    

Aku membuka mataku perlahan saat sinar matahari sudah terasa masuk ke kamar. Baru ingat kalau aku semalam menginap di hotel dengan Ren Hao. Wait, kemana dia? Kasur di sebelahku kosong. Aku kembali menarik selimut dab memejamkan mataku.

Ting tong

Ting tong

Suara bel dari pintu itu menggangguku yang ingin kembali melanjutkan tidur. Dengan terpaksa aku bangun dan membukakan pintu itu.

"permisi kamar atas nama bapak Ren Hao?" tanya pelayan berkemeja hitam itu

"iya"

"ini titipannya tadi"

Aku menerima paperbag lumayan besar darinya.

"oh iya mas makasih"

"terimakasih kembali, mari ibu"

Setelah pelayan itu berjalan beberapa langkah aku baru menyadari "mas gue bukan ibu ibu, masi perawan tingting"

Aku menutup pintu dan meletakkan titipan tadi di atas meja.

"mandi aja deh sambil nunggu dia yang entah kemana"

Aku mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi, untung belum sempat membuka baju aku menyadari sesuatu.

Aku mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi, untung belum sempat membuka baju aku menyadari sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAAAA ngapain lo disini"

"ya habis mandi lah" jawabnya

"kenapa pintu gak lo tutup sih"

"lupa"

"lupa?? astaga untung aja lo udah, coba kalo engga"

"kenapa kalo engga"

"ya gue melihat sesuatu yang gak harusnya gue liat"

"hahahaha" dia melebarkan senyumnya dan tertawa

"ngapain masih disinii keluar gue mau mandi" aku mendorongnya keluar dari kamar mandi dan mengunci pintu. Setelah selesai mandi aku kembali mengenakan pakaian tadi.

"eh itu ada titipan punya lo"

"iya udah"

Aku melihat Ren Hao berganti pakaian dari sebelumnya.

"lo bawa baju ganti?"

"oh engga ini yang titipan tadi, gue beli baju ini"

"lo beli baju? kan bentar lagi mau pulang juga"

"ya masa pake baju yang semalem, tuh punya lo ambil"

"apa?" tanyaku

"baju lo di bag tadi"

Aku mengambil paper bag itu dan mengeluarkan isinya, ternyata sweater rajut.

Aku mengambil paper bag itu dan mengeluarkan isinya, ternyata sweater rajut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sana lo ganti, masa pake baju semalem"

Aku langsung kembali ke kamar mandi dan memakai sweater ini. Ukurannya pas untukku dan warnanya aku juga suka.

"gimana? cukup gak?" tanyanya

"cukup"

"untunglah, gue gak tau ukuran lo soalnya"

"thanks ya"

"anything for you" kalimatnya membuatku baper

"yuk"

Kami keluar dari kamar hotel itu dan turun untuk check out.

"(y/n)!!" panggilan itu membuat aku menolehkan kepala

"lo ngapain disini? eh lo sama dia ooww jangan jangan kalian.."

"apasih Vy, gak yang kayak lo bayangin ya"

"trus ngapain disini?" tanya Ivy

"abis checkout" jawab Ren Hao

"OMAYGATT kalian udah???"

"enggak" jawabku cepat

"apasih cuma nginep doang emang gak boleh, emang ini hotel bokaplo?"

"kan emang punya bokap gue, gimana sih" jawab Ivy

Aku terdiam "lah iya kok gue lupa"

"dah lah gue balik duluan ya" aku melambaikan tangan ke Ivy yang masih terus menggoda aku

Aku berjalan di samping Ren Hao menuju parkiran mobil.

"ngapain senyam senyum" tanyaku

"ngapain senyam senyum" tanyaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"lo lucu juga ya kalo salting"

Aku memalingkan wajah dan berjalan lebih cepat dan menunggunya di samping mobil. Sampai akhirnya dia sampai dan membukakan pintu.

Di jalan pulang aku hanya bermain hp dan membuka instagramku yang tiba tiba notifikasinya ramai. Followersku bertambah banyak dan banyak yang komen bahkan nge dm aku mempertanyakan hubunganku dengan Ren Hao. Ternyata emang benar ini anak lumayan famous dikalangan ciwi ciwi. Dan aku tiba tiba merasa sangat spesial karena bisa dekat dengannya.

"lo gak mo turun?"

Aku teringat bahwa sudah sampai di depan rumahku.

"oh iyaa btw makasih"

"next time jalan lagi ya"

"okay" Aku keluar dari mobilnya dan berjalan menuju rumah. Ren Hao masih berada di depan rumah untuk memastikan aku sampai masuk rumah.

"loh kok dikunci" aku berusaha keras membuka pintu

Ren Hao membuka kaca mobilnya "kenapa?"

"dikunci, bentar mau nelpon mami"

"halo mih"

"halo apa dek? kamu udah pulang?"

"iya mamih dimana?"

"mami lagi di rumah Om Axing"

"mami kapannya kesana?kok gak bilang"

"pas kamu jalan sama Ren Hao, mami disuruh ke sini jadi langsung beli tiket kereta"

"terus aku gimana? kunci juga mami bawa"

"yaudah kamu nginep lagi aja sama Ren Hao"

"mamih..."

"iya iya besok mami pulang"

Aku mematikan panggilan itu dan berjalan kembali masuk ke mobil Ren Hao dengan sedikit kesal.

"kenapa?"

"mami nitip anaknya ke lo"

"hahaha emang tante kemana"

"luar kota, yaudah balik hotel tadi lagi aja" ajakku

"ngapain ke hotel lagi, balik rumah gue aja"

"WHAT???????"

CEO Of My Heart (Ren Hao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang