O5. Keliling Kota Bersamamu.

31 7 25
                                    

Cuaca kota Palembang hari itu cukup sejuk, tidak seterik hari biasanya. Hari telah menunjukkan pukul 2 siang, Aku dan Dean hanya memutari sepanjang jalan Jendral Sudirman dengan motor scoopynya.

Lampu lalu lintas pun berubah menjadi warna merah, Dean memberhentikan motornya lalu melirikku dari kaca spion.

"Laper ga?" Tanyanya.

"Iya"

"Mau makan apa?"

"Terserah, eits canda terserah" Kekehku

"Makan mie celor aja yuk" Ajakku.

"Ayo"

Lampu lalu lintas kembali berwarna hijau. Dean kembali melajukan motornya dengan kecepatan normal.

Kami berhenti di depan pedagang kaki lima, Aku pun turun dari motor Dean.

"Gapapa kan kita makan dipinggir jalan?" Tanya Dean ragu.

"Sellow, asal kenyang gas aja" Ucapku santai lalu langsung duduk.

Dean memarkirkan motornya terlebih dahulu lalu duduk disampingku.

"Mang ! Mie celor dua ! gausah dikasih sambel" Ucap ku kepada penjual mie celor tsb.

"Iya dek, tunggu ya" Ucapnya

"Sekolah udah pada pulang?" Tanyaku ke Dean.

"Udah, tas kamu udah diamanin sama Dadep" Ucapnya yang hanya ku balas angukkan.

Kami hanya saling diam, tak ada topik yang dibicarakan. Aku hanya meng-scrool tiktok ku.

"Ji" panggil Dean

"Apa?" jawabku lalu menoleh ke arah Dean.

"Kpopers ya?" Tanya Dean lalu menunjuk casing ku dimana terdapat photocard Renjun disana

"Iyapp, aku Nctzen" Ucapku lalu lanjut fokus ke hp.

"oh" balas Dean singkat.

Mendengar balasan Dean begitu aku kembali menatap dirinya.

"Iyaiya aku tau, kamu ilfeel kan punya temen kpopers? santuy sok abis ini ngejauh, dah biasa" Ucapku enteng.

"Engga gitu, tapi.." Ucap Dean ragu.

"Kenapa?" tanyaku

"Ya allah, saingan aku berat amat" Ucapnya lalu menghela nafas.

"Ha? saingan apa?" Tanyaku kepada Dean.

"Eeh engga, coba dong ceritain sedikit orang yang ada di casing kamu itu" ucapnya membuatku terbelalak kaget.

Dia memintaku untuk menceritakan biasku?

Aku pun menatap casingku yang berisi photocard Renjun era Ridin.

"Dia namanya Huang Renjun, pria Kelahiran tanah Tiongkok, lahir pada tanggal 23 maret 2000. Aku sayang banget sama dia, dia mungkin savage dan ngegas orangnya. Tapi dibalik semua itu, dia adalah penyemangatku, alasan kenapa aku harus belajar lebih rajin agar bisa ketemu dia haha. Perkataan bijaknya seperti motivasi buatku" Ceritaku lalu tersenyum sendiri menatap Photocard Renjun.

Tanpa kuduga Dean mendengarkan semua ceritaku.

"Tipe idealmu seperti Renjun?" tanya Dean.

Tiba-tiba saja pedagang mie celor itu datang membawa mie celor kami.

"Permisi ya dek, ini mie celornya" ucapnya lalu meletakkan dua mie celor didepan kami.

"Makasih banyak ya mang" Ucapku lalu tersenyum ramah.

ALDEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang