O9. First night date

14 4 8
                                    

"Makasih ya Dean" Ucapku selepas turun dari motornya, aku pun melepas helm nya lalu memberikan kepadanya.

Sekarang aku sudah berada di depan rumahku, saat moodku sudah benar-benar membaik baru aku memutuskan untuk pulang.

"Sama - sama cantik" ucap Dean lalu tersenyum ke arahku.

"Aku takut, nanti bunda curiga kenapa aku pulang telat" ucapku dengan volume suara yang kecil, aku menunduk lalu melihat ke arah arloji ku, yash pukul 5 sore.

Dean meraih tanganku lalu mengusap punggung tanganku, ia masih menatapku dengan senyuman di wajahnya.

"Tenang ya biar aku jelasin ke bunda oke"

Aku hanya bernafas lega saat mendengar Dean mengatakan itu, tiba-tiba saja aku mendengar suara pintu yang terbuka sontak aku langsung melepaskan tanganku dari genggaman Dean.

"Baru pulang yuk?" tanya Bunda sembari membuka pintu pagar. Ekspresinya susah ditebak dan tatapan nya tajam menatapku.

"Eh bunda Assalamualaikum" ucap Dean lalu turun dari motor, ia meraih tangan Bunda lalu mengecup punggung tangan bunda.

"Waalaikumsalam nak Dean" balas bunda

"Maaf ya bun, Dean telat mulangin anak gadisnya hehe" ucap Dean dengan cengirannya.

"Iya gapapa, memangnya habis darimana?" tanya bunda lalu beralih menatapku.

Aku hanya bisa menggenggam kedua tanganku lalu berdoa didalam hati, semoga macan tidurnya ga bangun.

"Maaf ya bun tadi Dean ada tugas praktek kerja kelompok, nah kebetulan Dean kebagian tugas beli bahan-bahannya di pasar bun. Jadi kebetulan Jia tau bahan-bahan prakarya nya Dean, jadi Dean minta tolong ke Jia buat nemenin Dean beli bahan-bahannya gitu." ucap Dean dengan lancar dan dengan tampang yang menyakinkan.

"Keliatan ya kamu sering bohong, jago bener ngibulin orang" batinku

"Ohh begitu, bahan-bahannya udah dibeli semua?" tanya Bunda.

"Belum bun, baru setengah. Tadi mau dibeli semua tapi takut Dean mulangin Jia nya kemaleman" tutur Dean lagi.

"Ya bagus kamu, mulangin anak bunda sebelum maghrib. Makasih ya nak Dean" ucap Bunda lalu tersenyum ke arah Dean.

Aku yang diam sedari tadi hanya bisa bernafas lega, aman.

"Bunda, maaf ijin nanya dan minta ijin. Malam ini ada acara tidak? Dean ijin mau ajak Jia ke acara makan malam keluarga gitu." ucap Dean membuat Bunda terdiam sejenak.

"Jam berapa acaranya dimulai? dan jam berapa selesai?" tanya Bunda

"Jam 7 bun, nanti sekalian Dean mau ajak Jia jalan-jalan sebentar. Pulang sebelum jam 10 kok bun" jelas Dean.

Bunda kembali terdiam sejenak, aku yang bingung hanya pasrah menatap Dean dan memberi kode "maksudnya apa?"

"Yaudah boleh, tapi janji sama bunda Jia pulang harus dalam keadaan baik-baik aja, jangan sampe ada yang lecet" ucap bunda memberikan ijin.

Ku lihat senyuman Dean mengembang di wajahnya, aku ikut lega melihatnya meskipun aku tidak tau apa rencana Dean.

"Siapp bun" ucap Dean.

"Yaudah bun Dean ijin pamit dulu ya, mau bantuin ibu siapin acaranya" ucap Dean lalu kembali meraih tangan bunda dan mengecup punggung tangannya.

"Hati-hati ya dijalan, jangan ngebut" ujar bunda.

"Iya bun. Dean pergi dulu yaa! Assalamualaikum" ucap Dean saat sudah berada di atas motor nya, ia memakai helmnya lalu mulai menghidupkan mesin motornya. Sesaat dia melempar senyumnya kearahku.

ALDEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang