"Jiaa !" Panggilnya membuat aku mendongakkan kepala.
Ia jalan menuju arah bangkuku dengan membawa tas gitar di pundaknya.
"Udah tugas fisika belum?" Tanyanya lalu tersenyum ke arah ku.
"Udah, kenapa? mau nyontek?" Tanyaku lalu menaiki sebelah alis.
"Nah iya ! peka bgt sih kamu" Ucapnya lalu mengusap pelan rambutku.
Aku hanya tersenyum kecil dengan tindakannya tersebut.
"Sebentar" Ucapku lalu mengambil buku didalam tas.
Aku menyerahkan buku fisika kepadanya.
"Makasih pendek !" Ucapnya dengan senyuman tengilnya lalu mengacak-acak rambutku.
"Yeu dasar!"- Umpatku lalu terkekeh.
Hatiku terasa berbunga-bunga, tak bisa ku sembunyikan senyum ku pagi itu, Mood ku kembali cerah.
Dia adalah Rendy Pratama, yaa.. doi ku hehe. Semenjak SMP aku menyukai dia, tapi aku hanya bisa memendamnya. Dia sosok yang humble, humoris, ramah, dan easy going. Bahkan ia lancar dalam berbahasa Inggris, dan pandai dalam memainkan gitar. Huh.. tipe idamanku sekali.
"Woi kesambet neng?" Ucapnya lalu memukul mejaku kasar.
Aku tersentak kaget lalu mendongakkan kepala ku, sang oknum adalah Dean.
"Brengsek" Umpatku.
"Heh dari tadi aku panggil dari luar kelas, tapi engga dijawab. Malah senyum-senyum dibangku" Ujarnya.
Aku menatapnya malas "Mau mu apa?"
"Istirahat ngantin bareng yok!" Ucapnya bersemangat.
"Tapi.." Ucapanku terpotong.
"Yoo kak dean, mau ngantin bareng? hayukk" Sahut Manda tiba-tiba.
"Ayo kak, ntar kita ngantin bareng" Balas Caca.
"Okey kalo gitu, ntar aku jemput ke kelas kalian" Ujarnya lalu ber tos ria dengan Caca dan Manda.
Aku menghela nafas kasar, batal sudah rencanaku istirahat ini mau menemani Rendy bermain gitar.
"Muka lu kusut amat buset" Kekeh Manda melihat ekspresi wajahku.
"Aduh Jia, itu ada kakel yang mau deketin kamu, masa cuek begini. Lumayan lho dia ganteng, apalagi temen-temennya" Ucap Caca dengan wajah sumringah.
"Yeu si bocah liat cogan dikit seger, eh tapi bener si" Ucap Manda menimpali.
Aku sudah ancang-ancang melepas sepatuku lalu siap untuk ku lempar ke arah wajah mereka.
Aku berdiri dari bangku ku lalu menyodorkan sepatu ke hadapan wajah mereka.
"Mau benjol disebelah mana?" Tanyaku.
Mereka terdiam lalu meneguk ludah mereka kasar.
"Eeh kanjeng ratu sabar ya, hampura" Ucap Caca lalu melarikan diri terlebih dahulu.
Tersisa Manda yang sekarang ku tatap tajam.
"Nyai ampun, aduh hampura aing teh nyai. Sok dilanjutin belajarnya nyai, belajar yang rajin biar Rendy kepincut okey?" Ucap Manda lalu pergi dari bangku ku.
Aku hanya menggeleng melihat tingkah laku mereka, betul-betul halal untuk dijual.
Aku duduk lalu memakai sepatuku lagi, lalu kembali membaca buku.
.
Bel istirahat pun berbunyi, suara surganya bagi para siswa setelah bel pulang. Para siswa yang kelaparan langsung berhamburan keluar kelas menyerbu kantin. Dan kulihat Dean menunggu di depan kelas ㅡ bersama dua orang temannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/261350917-288-k94830.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEAN
RomanceDia bukan cowo sempurna. Dia hanyalah cowo tengil dengan seribu tingkah randomnya membuat siapa saja bisa setengah mati kesal padanya. Dia hanya cowo sederhana yang sering berkhayal bahwa dia itu adalah dilan. start : 7 maret 2021 ©bzyhxssy_