O6. Gass terosss pantang mundur !

27 7 37
                                    

"Bundaa, aku pergi dulu ya" Ucapku setelah memakai sepatu lalu berdiri melihat Bunda yang tergopoh - gopoh berjalan ke arahku. Ku raih tangannya lalu ku kecup punggung tangannya.

"Iya, pergi naik apa?" Tanya Bunda sambil menatapku.

"Ojek bun" Ucapku.

Tak lama terdengar klakson motor didepan pagarku, Aku terlonjak kaget melihatnya. Orang itu melepas helm nya lalu tersenyum, Bunda melihat ku dengan tatapan tajam.

"Ini ojeknya?" Tanya Bunda dengan tatapannya yang tak lepas dari mataku.

Baru saja mau bersuara, Orang itu membuka pagar rumahku lalu menghampiri aku dan Bunda yang masih berdiri di teras rumah.

"Assalamualaikum tante" Ucapnya dengan senyuman lalu meraih tangan Bunda dan mencium punggung tangannya.

"Dean ngapain kamu kesini!" Ucapku yang langsung mendapat tatapan tajam dari Bunda, ciut sudah nyaliku.

"Waalaikumsalam, ada apa ya?" Tanya Bunda ramah.

"Begini tante, Dean mau anter gadisnya bunda ke sekolah. Kebetulan Dean dan dia satu sekolah" Ucap Dean menjelaskan lalu terlihat Bunda hanya menganggukkan kepala.

"Teman sekelas?"

Dean menggeleng pelan, senyumnya tak luput dari wajahnya. "Engga tante, Dean kakak kelasnya. Boleh tante Dean antar anak gadisnya?" Tanya Dean dengan nada sopan, Aku sampai melotot melihat Dean berbicara dengan nada begitu.

Bunda tampak terdiam sejenak, sesaat kemudian ia kembali menatapku.

"Ya sudah bawa saja. Sekalian antar jemput aja gapapa, sekalian hemat uang ongkos" Ucap Bunda yang membuat ku terdiam di tempat.

"Benar tante?" Ucap Dean lalu terkekeh sejenak mendengar perkataan Bundaku. "Baiklah tante siap"

"Ya sudah sana gih pergi sama dia" Kata Bunda kepadaku. Aku yang masih terdiam di tempat masih tak percaya apa yang kudengar barusan, Bunda memperbolehkan si dongo ini mengantar jemput ku? hanya untuk menghemat uang ongkos? primitif.

Aku tersadar lalu langsung keluar pagar disusul oleh Dean, Dean memberikan helmnya kepadaku lalu aku naik ke atas motornya. Bunda menghampiri kami dari balik pagar.

"Hati-hati nak Dean, bawa motornya jangan ngebut" Pesan Bunda kepada Dean.

"Siap tante" Ucap Dean sambil tersenyum lalu melajukan motornya.

Yah oke, ku pikir lumayan menguntungkan juga. Sekarang aku punya ojek pribadi.

Aku memegang erat tas Dean, Aku pun bertanya kepada Dean.

"Kok jemput aku? Kan aku ga minta jemput"

Samar-samar ku dengar Dean tertawa lalu berkata "Gapapa atuh dek, hitung-hitung buat pdkt sama camer. Hebat kan aku? langsung dapat lampu hijau".

Aku terbelalak kaget mendengarnya, langsung saja ku getok helmnya.

"Camer camer matamu" ucapku

"Beneran atuh" Kekehnya.

"Sinting." Umpatku lalu menghela nafas.

.

Aku dan Dean sampai disekolah, Aku pun turun dari motor lalu memberikan helmnya.

"Tengkyuu ojek pribadiku" Ucapku lalu tersenyum jahil.

"Sembarangan ojek pribadi"

Saat aku merapikan rambutku yang berantakan akibat helm, tiba-tiba ada yang memanggil nama Dean.

ALDEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang