[COMPLETE]✓
❛❛satu kekurang bukanlah suatu halangan untuk bisa mencintai mu❛❛ - Lee Jeno
_____
『𝐃𝐮𝐧𝐢𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐇𝐚𝐥𝐮』
Selamat membaca🤗
Jangan lupa vote dan komen, makasih 😊❤️
Langit menjadi saksi buta atas segala penderitaan nya, angin lah yang selalu memberinya ketenangan, tetapi tidak ada yang mendengar keluh kesah nya.
Dan tempat ini lah di mana ia akan beradu walaupun hanya di dalam hati.
Terlihat jelas wajah ibu nya yang tertera di bingkai foto, sosok itu sudah tidur dengan tenang untuk selamanya.
Satu-satunya harapan hanyalah ingin berada di sisi sang ibu dan memeluk sang ibu, tak lebih dari itu.
"Bunda, y/n pengen peluk bunda" batin nya, air mata yang ia bendung sedari tadi jatuh membasahi pipi.
Tapi apa pun yang terjadi sosok itu tidak akan menjawab nya hingga kapan pun, dia yang nyata, telah pergi.
Air matanya mengalir semakin deras, kini ia memeluk batu nisan sang ibu dengan tangisan piluh yang jika di dengar akan sangat menyakitkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seolah ikut merasakan kesedihan putrinya, picture yang di pajang itu juga ikut terlihat sedih.
"Maafin Bunda nak, Bunda belum bisa jadi ibu yang baik buat kamu" - Im Nayeon
Kalimat terakhir yang di ucapkan beliau sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Tapi hingga sekarang tidak pernah sampai ke telinga putrinya.
"Bunda, Bohong kalau y/n bilang y/n baik-baik aja.. Karna sekarang y/n gak baik-baik aja Bunda, y/n butuh bunda, y/n pengen ketemu Bunda" tangis nya semakin deras dan menjadi.
Walaupun tidak pernah bertemu dengan Bunda, ia yakin bahwa Bunda adalah orang yang baik untuk dirinya.
"Sebenarnya salah y/n di mana sih bunda? Kenapa mereka benci banget sama y/n?" Kalimat ini. Kalimat yang selalu di tanyakan oleh nya, tetapi tidak pernah mendapat penjelasan dari pertanyaan tersebut.
Flashback on
Tiga hari. Selama tiga hari itu dirimu dibiarkan begitu saja di dalam kamar mandi.
Hingga akhirnya ayah yang menolong mu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.