Love You Like A Sinner | Whitory

4. The Sinner

⚠️21++++

Bijaklah memilih bacaan, sadar diri aja yg masih dibawah umur yaa :")

•

•

"Aku telah meninggalkan surga, dan kini aku bebas." — pov Casanova Jean Nickalister.

"Naluriku yang tak terkendali membuat Tuhan murka. Siapa yang berani menolak? Sebaiknya waspada, karena aku akan mendapatkan hal yang tak bisa orang lain miliki meski ini cinta terlarang, dan meskipun aku terjatuh hingga menjadi gila sebagai hukumannya." — The Boyz - Roar

Jean menyunggingkan senyum sinis, "Lo adalah pelacur yang sebenarnya."

"I am a star, big star!" tukas Winter tak terima. "Gue beda sama cewek murahan lainnya, gue beda level, beda kasta, dan tentunya berbeda dalam hal apapun. I'm the one and only Zhang Winter."

Jean dengan kasar mendorong tubuh Winter menjauh, "Gue akui keberanian lo sejauh ini. But sorry, gue nggak bisa memuaskan lo, atau lebih tepatnya gue nggak akan mau."

Winter terdiam datar disaat Jean mulai melangkahkan kakinya pergi.

"Fine. Gue emang bodoh udah mengharapkan sesuatu dari lo. Gue berharap akan ada cowok lain yang lebih perfect dari lo, lebih baik, dan yang pastinya he's not bastard like you!"

Langkah Jean terhenti begitu mendengar umpatan Winter. Gadis itu pun langsung berjalan cepat dan sengaja menabrak punggung Jean dengan kasarnya.

Jean terkikik sinis. Winter benar-benar membuatnya merasa tertantang.

*****

"Kak, help me!" Winter duduk di kursi depan Karina yang tengah memakai lipgloss nya.

"Apa lagi sih??"

"Bantuin aku ngasih pelajaran buat Minji. Siapapun yang udah bikin aku kesel, they will not live in peace."

"Jelas gue bakal nolak."

"WHY??"

"Lo nggak boleh seperti gue, lo anak baik-baik, dan lo harus jadi super baik supaya bisa jadi penerus bokap lo atau adek tiri lo itu bakal ngerebut semuanya dari lo!" tegas Karina.

"Perusahaan, warisan, dan papa, semua itu emang milik aku dari awal. Dan cewek tengil itu udah bikin aku kesel, ya aku nggak suka aja sama dia!"

"Ya terus lo mau apa?"

Winter terdiam sebentar lalu menyunggingkan senyum sinisnya, "Apapun yang bisa bikin dia jera. Kalau perlu kita hancurin Jean juga."

"Are you kidding?"