Langkah kecil gadis cantik yang menyusuri rerumputan luas , matanya tertuju pada indahnya tempat itu sambil melebarkan kedua tangannya seakan merasakan hembusan angin yang bertiup melewati tubuhnya , senyumnya mengembang begitu manis saat jarinya memetik setangkai bunga dandelion dan meniupnya.
"Indahnya " seru suara wanita itu sambil menatapi bunga yang berterbangan
"kamu menyukainya ?" suara lain mengagetkan gadis itu dan membuatnya memalingkan wajahnya.
"liam ? mengagetkanku saja , iya aku sangat menyukainya mereka indah sekali " Sahut hea gadis yang sedari tadi menikmati keindahan tempat itu.
liam mendekat dan memeluk hea dari belakang " apa kamu tau alasan mereka lepas berterbangan begitu saja saat kamu tiup " ucapnya lembut . hea mengeleng sambil meyandarkan kepalanya ke dada liam.
"itu karna mereka merasa kalah " sahut liam membuat hea bingung dan membalik tubuhnya ke arah liam dengan kening mengerenyit heran.
"kalah indah dengan kamu " goda liam sembari mencubit lembut hidung hea.
Hea tersenyum dan menatap liam dalam sembari berbisik " sayangnya aku tidak percaya dengan kata-kata itu '' bisiknya dan berlari kecil menjauhi liam.
liam memejamkan matanya dan menatap hea setelahnya " akan aku buktikan sini kamu " kejar liam.
Mereka berlarian bersama-sama sesekali hea tertangkap dan mereka tertawa bersama , tanpa mereka sadari sepasang mata memperhatikan mereka sambil mengepalkan tangannya.
"Tunggu saatnya tiba , kau akan menjadi milikku seutuhnya hea " Orang itu mendesis kesal dan menjauh meninggalkan mereka.
"Lelah sekali emmmm " Hea merebahkan tubuhnya di atas rumput halus dan diikuti liam disampingnya .
"hea" panggil liam lembut.
"ya liam " sahut hea mata mereka bertemu pandang dan liam mendekatkan kepalanya ke telinga hea.
"kelak jika suatu saat aku tidak bisa menemukanmu , kau yang harus temui aku " bisiknya
Hea terdiam dan menatap liam setelahnya "apa maksudmu ? memang kau mau kemana ?" tanyanya.
Liam hanya tersenyum dan mengenggam jemari hea .
"Jangan terlalu dipikirkan , aku hanya bergurau " sahutnya sambil senyum pelan.
Hea membalik tubuhnya dan posisinya kali ini tiarap di samping liam di bawah rerumputan.
"jangan pernah mengatakan itu ,baik kamu maupun aku tidak kan ada yang akan pergi " ucap hea sambil mencubit hidung liam gemas.
Liam kembali senyum dan menangkup wajah hea dengan kedua tangannya "Ia tuan putri " ucapnya lembut dan mengecup bibir hea singkat , membuat pemilik bibir tersentak kaget.
"yaaaaaaa liam kau ini " Hea tersenyum malu dan memukul dada liam pelan.
"maaf " liam terkekeh dan memeluk hea sambil meelus rambutnya lembut.
hea dan liam bersenda gurau di bawah langit sore yang perlahan berubah menjadi senja dibawah hamparan rumputan dan bunga dandelion yang mengelilingi mereka melengkapi indahnya hari itu.
_
_
Matahari cukup terik hari itu namun tidak membuat seorang gadis yang tengah tertidur pulas di bangku taman terbangun , Hari itu mereka mengadakan hiburan setelah acara amal dan biasa di selengarakan setiap tahun oleh kampus itu , mengadakan music live dan esok harinya pergi ke pulau jeju.
"heh!" sedikit mengerjabkan matanya dan membetulkan posisinya , yeulia merasa terganggu karna ada seseorang yang memainkan bias cahaya matahari yang mengarah ke wajahnya membuatnya sedikit terganggu dan terbangun seutuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A story never told (Dejavu) [On Going]
FanficAku , gadis sederhana yang memiliki mimpi untuk bisa kuliah di universitas ternama agar bisa mendapatkan gelar sarjana dan membanggakan orang yang sangat aku cintai yaitu ibu , namun dunia ku seketika berubah setelah bertemu orang sepertimu entah ke...