Di mansion
Di mansion itupun bersisa Adek Line dan Alex. Mereka ber-6 berdiri membust lingkaran. Yang pasti, suasana tegang. Saling menatap tajam. Ada juga yang melemparkan senyum meremehkan. Ada juga yang memasang wajah arogan. Piring bekas berceceran di atas meja makan. Apa yang ada dipikiran mereka sampai suasana tegang?
"inget, kita bukan keluarga lagi..." tegas Alex, menatap satu persatu-satu keponakannya, "apapun yang terjadi, yang itu wajib ngelakuin" lanjutnya.
"su......
It..."
Yup, mereka sedang suit. Alex, Pamela, Patricia, Charlotte, dan Leyna mengeluarkan batu. Sedangkan Rebecca mengeluarkan gunting.
"YES!!! BUKAN GUA AHAHA!!!! GUA GAK USAH NYUCI PIRING AHAHA!!!!!" teriak Leyna lalu lari-lari mengelilingi meja makan yang diikuti oleh kembar dan Charlotte. Jadi, tegang-tegang tadi itu buat nentuin siapa yang nyuci piring toh... bocah-bocah... jika kalian bertanya kenapa tidak para pelayan yang menyuci piring, Ignas dan Alex membiasakan keponakannya untuk hidup mandiri.
Melihat kelakuan keponakannya itu, membuat Alex menggelengkan kepalanya. Ia menoleh kearah Rebecca yang cemberut, "udah-udah jangan cemberut, Tante bantuin deh" kata Alex berusaha menghibur Rebecca. Kembar, Charlotte, dan Leyna langsung berhenti lari-lari dan teriak-teriak, mereka memasang muka kaget. Karna perjanjian mereka, gak boleh dibantu oleh siapa pun itu.
Setelah penuturan dari Tantenya membuat matanya berbinar. Yes... dibantuin ama Tante Alex... batin Rebecca. Senyumnya melebar, sampai perkataan Alex yang membuatnya menghilang senyumnya itu,
"dibantuin dalam doa maksudnya" kata Alex dengan tampang tak bersalah, lalu meninggalkan keponakannya di ruang Makan.
Rebecca memasang muka datar, siapa yang tidak sebal jika kalian sudah mengharapkan sesuatu tiba-tiba harapan itu meledak?
"TANTE, ITU SAMA AJA TANTE ABIS LETUSIN BALON LHO!!!" teriak Rebecca. Teriakan Rebecca, membuat ade-adenya tertawa dengan puas.
"ini lagi, pada ngetawain" kata Rebecca, menatap adek-adeknya sinis.
Bukannya mereda tawanya mereka, malah tambah gelegar.
"mangats kak" lalu mereka meninggalkan Rebecca sendiri yang menatap mereka tajam.
Di JS University
Mereka ber-8 di kantin, menemani Mackenzie di kantin, karna mereka takut semua makanan yang ada dikantin makan habis oleh Mackenzie. Anehnya, walaupun dia makan banyak tapi badannya masih tetep kurus. Impressif...
"heh Mack" panggil Renata, dan dibalas dengan kedua alis mata Mackenzie naik, "emang semalem kenapa teriakin-teriakin nama gua?" tanya Renata
Dalam sekejam ia ingat dengan mimpinya,
"RENA DIA GIGIT KAKI GUA...." Teriak Mackenzie, dan ia menyadari sesuatu, "YAK! JANGAN DIMAKAN SEPATU KESAYANGAN GUA SETAN!!!! SETAN EMANG SETAN YAK!!!" lanjut Mackenzie. Tiba-tiba kakek-kakek itu menarik badan Mackenzie kencang mengakibatkan genggaman Renata dan Mackenzie lepas. Dan dorongan dari dalam lemari itu, membuat Renata mental ke seberang kamar Mackenzie. Mengakibatkan belakang kepala Renata berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Warrior Angels: Discontinue
Adventurekisah 9 perempuan bersaudara yang harus menyelamatkan mahluk hidup dari tante mereka, karna masa lalu keluarga mereka. Dengan bantuan 9 laki-laki bersaudara. akan kah mereka dapat menyelamatkan mahluk hidup dari tante mereka?