Tik.. Tok.. Tik.. Tok..
Diruangan itu hanya terdengar suara jam. Tidak ada reaksi-ah! Ralat! Belum ada reaksi dari mereka. Yang pasti ber-9 isi otaknya sedang kosong. Sepertinya, sistem otak mereka sedang 'not responding'. Valerie, Pamela, Leyna saling menatap. Charlotte, Patricia dan Rebecca membulatkan matanya dan sedikit membuka mulutnya. Sedangkan Mackenzie, Janet, dan Renata hanya menatap diam pada buku itu, sampai-
Plak!
"Ck! sakit!" ucap Mackenzie, mengusap-usap pipinya yang merah. Rasa sakit itu terasa sangat perih. Secara reflek semua menatap Mackenzie lalu menatap Renata.
"Wenak aja, gua yang kena salah disini ey! Dia yang nampol sendiri bukan gua" kata Renata, sedikit menjauh dari saudaranya itu. Setelah mengatakan itu, mereka menatap Mackenzie kembali dengan tatapan meminta penjelasan.
"Gua pikir, gua mimpi. Ternyata nyata" gumam Mackenzie, mereka semua saling menatap. Satu detik kemudian, teriakan terdengar diseluruh mansion itu.
Suara teriakan itu membuat para pelayan dan beberapa bodguard datang ke asal suara itu. Mereka melihat adegan dimana keluarga yang memperkerja mereka, saling teriak-teriakan dan berlarian mengelilingi ruangan itu. Mereka pun pergi meninggalkan ruangan itu, karna mereka pikir mereka menonton yang berbau 'horror' di HP mereka.
"HUAA!!!! ADA HANTU!!!!"
Adek-kakak itu tidak menyadari bahwa Ignas dan Alex sudah memasuki ruangan itu, "ada ribut apa nih?" tanya Alex, Pamela yang kebetulan dekat dengan pintu berteriak karna tiba-tiba ada yang muncul dari pintu itu. Yang menyebabkan Alex dan Ignas ikutan berteriak. Dan saudara yang lain juga berteriak setelah Alex dan Ignas. Begitu terus...
"AH!!!! KENAPA KITA TERIAK-TERIAK?!" tanya Mackenzie, masih teriak.
"GAK TAU, OM AMA TANTE NGIKUTIN KALIAN" jawab Ignas
"Yaelah... kek kartun aja weh" celetuk Renata
Karna lelah berlari dan berteriak mereka duduk di sofa. Sedangkan Mackenzie dan Renata duduk di lantai. "Sini duduk di sofa Mack, Ren" kata Alex, yang dibalas dengan gelengan.
"Enakan duduk di lantai" jawab Renata
"Hooh adem soalnya" lanjut Mackenzie, yang langsung merebahkan badan dilantai.Yang diikuti oleh Renata. Ignas melihat itu, hanya menggeleng-geleng dengan kelakuan keponakannya itu.
"Anyway, kenapa tadi ribut? kek orang kesurupan aja sih" tanya Ignas
"Oh... Itu... he..he..he Siapa yang mau bilang?" giliran Pamela yang bertanya yang diselingi kekehan canggung dan menggarukkan lehernya yang tidak gatal itu.
"Hm... Om" panggil Charlotte yang langsung disahuti Ignas, "Om yakin? Nih rumah gak ada hantu kan?" tanya Charlotte
Pertanyaan Charlotte membuat Ignas dan Alex menatap Charlotte bingung. Setahu mereka, rumah- ah maaf! Maksudnya mansion itu tidak ada hantu. "Om yakin kok... Emang kenapa?" tanya Ignas kembali, alis sebelah kanan dinaikkan. Karna seingatnya setelah suatu kejadian, tidak ada hantu.
"Tadi ada kejadian, Om" jawab Rebecca
"Kejadian apaan?" tanya Alex kali ini
"Sesuatu yang.... UWOAH.... Pokoknya susah dijelasin..." jawab Leyna. Ignas dan Alex menganggukan kepalanya pelan.
"Mungkin kalian halu" kata Alex
"Mungkin" gumam Renata, ia bangun dari rebahannya. Lalu duduk bersila menghadap Ignas dan Alex. "Tumben jam segini dah balik dari 'urusan' kalian..." celetuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Warrior Angels: Discontinue
Adventurekisah 9 perempuan bersaudara yang harus menyelamatkan mahluk hidup dari tante mereka, karna masa lalu keluarga mereka. Dengan bantuan 9 laki-laki bersaudara. akan kah mereka dapat menyelamatkan mahluk hidup dari tante mereka?