A Special Chapter For a Special Friend

34 3 11
                                    


27 September 20**

Pada pagi hari ini, disebuah studio bernama JF's Studio Entertaiment, dengan keadaan, well... bisa dibilang kacau. Karna terdapat 54 aktor dan 2 director film sedang berkumpul di aula. 50 aktor itu dari cerita yang berbeda, siapa lagi kalo bukan dari dari tokoh-tokoh dari 7 Girls & 7 Princes, Magic and Witches, last but not least Warrior Angels, dan siapa lagi director jika bukan Rin dan Ica. Seharusnya masih ada satu lagi director yang hadir, tapi mereka sengaja tidak mengundangnya.

Keadaan aula, seperti yang kukatakan tadi, kacau. Contohnya, bungkus makanan berserakan, kursi dan meja sudah tidak beraturan, kertas ada dimana-mana.

Mereka ini urat malunya dah putus ya?

Hanya ada kalimat itu yang ada di kepala Ica dan Rin. Kadang mereka suka sekali dibuat bingung, kadang kelakuan mereka seperti ini, kadang seperti anak kecil berumur 5 tahun, kadang seperti seperti nenek/kakek, kadang normal. Walaupun begitu, mereka masih bisa diandalkan (untungnya....)

"weh! Ini kita manggilin kalian ke sini buat ngomongin surprise party heh!" teriak Rin, sayangnya oh sayangnya mereka tidak mendengarkannya.

"shuttt... dibanding suara lu abis, mending gini aja," ucap Ica dengan tenang. Ia pergi keluar sebentar. Lalu kembali lagi dengan papan kapur dan pelindung telinga.

"nih pake" kata Ica sambil melempar pelindung telinga kepada Rin.

"mau ngapain dah lu?" tanya Rin, tetapi bukannya menjawab tetapi tanya balik.

"kuku lu panjang kan?" tanya Ica, pertanyaan Ica membuat Rin bingung sendiri.

"iya, emang kenapa?" jawab Rin, sambil mengecek kukunya.

"pake pelindung telinganya sebelah" suruh Ica

Ck, nih bocah gak ada sopannya ama yang tua... siapa sih yang ngajarin? Heran gua... - batin Rin

"dah?" tanya Ica, dan dibalas anggukan oleh Rin, " ntar, kuku kita digesek ke papan. Ngerti gak?" jelas Ica, sedangkan Rin ber-oh-ria. Lalu, mereka berdua memakai pelindung telinga. Ica memberi aba-aba dalam hitungan ke-3, kuku mereka bergesekan.

"1"

"2"

"3"

KRIET!!!!!!!!!

"AKH!!! TELINGA GANTENG GUA MAK!!!!!"

"EH COPOT!!!!"

"AYAM BETINA BERTELUR HEY!!!!"

"AARON MONYONG!!!"

"HUAAAA..... TELINGA MELVIN GAK SALAH KOK"

"GANDENG..."

"KENNETH BANTET..."

"AARON BENCONG...."

"HUAA... ARTHUR SUKA AMA AMICIA..."

Ya begitulah latahnya mereka setelah mendengar suara nyaring itu. Seketika ruangan tak bersuara. Tak ada suara dari papan kapur maupun dari para actor. 1 kata mendeskripsikan keadaan, HENING. Sampai ada suara yang memecahkan keheningan itu.

" AYO NGAKU SIAPA YANG BILANG GUA BANTET?! HAH?!?!" siapa lagi yang teriak kalo bukan Kenneth.

"HEH IYA, SIAPA YANG BILANG KALO GUA MONYONG AMA BENCONG, HM?!" ngegas Aaron,

"GUA JUGA, SEJAK KAPAN GUA BERTELUR HEH?!" tanya dan ngegas dari Ayam Betina, Eh! Maaf! Maksudnya Henry.

Tidak ada satupun yang menjawab dalam ruang bahkan kedua Director pun diam. Hingga pertanyaan dari Logan membuat mereka tertawa.

Warrior Angels: DiscontinueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang