# 3 MA『Pesanku...』

1.3K 204 7
                                    

Saat hendak berbalik, Reki melihat orang yang benar-benar ia kenal, itu si 'Snow' alias Langa, yang sedang menaiki skateboard nya sembari melihat kanan kiri seperti mencari sesuatu atau seseorang.

Tanpa perlu dipikir pun, Reki tau kalau Langa sedang mencari dirinya. Dia tidak boleh tertangkap disini. Dengan sedikit panik, Reki mencari tempat bersembunyi.

♣ My Apologies ♣

____________________

Pesanku masih sama kayak chapter sebelumnya....

Jangan lupa vote

Dan kalian bisa lanjut ke chapter selanjutnya...

Buat chapter selanjutnya jangan di loncat-loncat... Nanti pas baca nggak nyambung~

"Joe!" panggil Langa sembari menghampiri pria bertubuh kekar itu. Mengetahui jendela kamar Reki yang terbuka membuat Langa malah semakin tak sabar untuk bertemu dengan Reki. Entah kenapa dia yakin 100% kalau Reki ada disini.

"Apa kau melihat Reki?" tanya Langa segera berharap kalau pria yang mempunyai tubuh berotot itu akan menjawab 'iya' atau semacamnya.

"Tidak sih. Memangnya dia datang kesini?" ucap Joe yang malah balik bertanya.

"Mungkin." balas Langa. Joe langsung paham saat mendengar ucapan dari Langa.

"Begitu, ya." Reki mendengarkan ucapannya. Syukurlah, mungkin sekarang akan jauh lebih baik.

Drap!

Seketika semua lampu mati dan Adam muncul diiringi dengan ledakan dari beberapa petasan diatas panggung.

"Untuk saat ini, aku ingin menentukan orang yang paling suka skating dan di cintai oleh para dewa skateboard!" Adam berpidato setelah kemunculannya.

"Menurut kalian semua siapa yang akan menang?" tanya Adam seraya memperlihatkan peserta yang lolos.

Penonton bersorak, berteriak menyebutkan nama skater yang mereka ungguli. Tak jarang pertandingan seperti ini akan menimbulkan sebuah taruhan. Itu akan meriahkan suasana.

"Baiklah sekarang, mari kita lanjutkan." ujar Adam yang mulai memasukkan tangannya pada kotak hitam didepannya yang telah berisikan kartu yang ditulis nama dari tiap skater yang lolos.

"Penantang pertama..." Adam memerhatikan kartu yang ada di tangannya. "Shadow!"

"Yooshaa!" pekik Shadow saat namanya dipanggil.

"Ini Shadow!"

"Siapa lawannya?"

"Cepat beritau, Adam!"

.

.

.

Beralih ke pinggiran lintasan, para penonton disana juga membicarakan pertandingan pertama ini.

"Siapa yang akan menang menurutmu?"

"Tentu saja Adam!"

"Bagaimana dengan Snow? Dia punya hasil imbang saat kualifikasi!"

"Tentu saja Joe!"

"Cherry-sama!"

"Akan kupilih Miya!"

Orang-orang mulai menyebutkan nama skater yang mereka ungguli lalu membuat suatu taruhan.

'Jadi, orang-orang itu benar-benar luar biasa, ya?' batin Reki murung yang sekilas sedikit mengingat cara bermain skate teman-temannya. Yah, Reki masih ada disana. Entah kenapa dia enggan meninggalkan tempat itu, padahal dia sendiri tak tau alasannya datang.

My ApologiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang